Hampir Semua Wilayah di Pati Berpotensi Dilanda Bencana, Berikut Pemetaannya

Banjir bandang melanda Kecamatan Sukolilo, Pati akhir tahun lalu. Foto: istimewa

Lingkar.co – Badan Penanggulangan Daerah Bencana (BPBD) Kabupaten Pati memprediksi puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024. Menurut Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetya, hampir semua wilayah di Bumi Mina Tani berpotensi di landa bencana hidrometeorologi.

Ia mengungkapkan setiap wilayah memiliki ancaman bencana yang berbeda-beda. Seperti di Pati bagian selatan yang rawan dilanda banjir bandang.

“Penyebabnya adalah terjadi kerusakan di daerah tangkapan hujan. Di mana wilayah hutan sudah beralih fungsi menjadi tanaman semusim, seperti tanaman jagung. Bahkan di Sukolilo juga ada galian C di sana,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Kamis (4/1/2024).

Bahkan, di akhir tahun lalu di mana curah hujan belum tinggi sudah terjadi banjir bandang di Kecamatan Sukolilo dan Tambakromo.

“Kemarin di tanggal 27 November 2023 sudah ada banjir bandang di Desa Sinomwidodo, Angkatan Lor dan Angkatan Kidur, Kecamatan Tambakromo. Kemudian di tanggal 5 Desember 2023 juga terjadi banjir di Kecamatan Sukolilo, yang menyebabkan kerusakan tebing sungai, dan ada beberapa yang memakan badan jalan,” bebernya.

Kemudian, juga genangan banjir. Martinus menyebutkan hampir semua kecamatan di sepanjang bantaran Sungai Juwana menjadi langganan bencana banjir, nulai dari Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati Kota, Jakenan hingga Juwana.

Png-20230831-120408-0000

“Tahun ini kita berharap banjir semakin berkurang karena sudah ada normalisasi sungai juwana, meskipun belum menyeluruh. Kemudian juga ada bendung karet di wilayah Jakenan. Harapannya dapat mengurangi dampak banjir,” harapnya.

Ia juga meminta masyarakat mewaspadai potensi tanah longsor. Bencana ini, katanya, sangat berpotensi terjadi di wilayah Kecamatan Gembong, Tlogowungu, Cluwak dan Gunungwungkal.

Juga, bencana angin puting beliung. Ia mengatakan saat ini wlayah yang sudah terdampak di Sukolilo.

Sementara itu, di wilayah Pati Utara khususnya yang dekat dengan laut berpotensi dilanda banjir rob. Ia menyebutkan mulai dari Kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa, Trangkil, Tayu hingga Dukuhseti.

“Hampir semua wilayah di Pati punya potensi bencan. Kalau kita petakan di daerah dekat gunung banjir dan longsor. Kalau wilayah dekat pantai yang perlu diwaspadai adalah banjir rob,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, pihaknya meminta masyatakat selalu menjaga lingkungan. Terutama jangan membuang sampah di sungai.

“Diperkirakan puncak musim hujan di bulan Januari-Februari. Mari jangan membuang sampah di sungai. Karena saat banjir besar itu luar biasa tumpukan sampahnya. Seharusnya air mengalir lancar malah tersumbat oleh sampah,” imbaunya. (*)

Penulis: Miftahus Salam

Editor: Muhammad Nurseha

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *