KUDUS, Lingkar.co – Dalam rangka memperingati kelahiran Raden Ajeng Kartini atau biasa dikenal peringatan Hari Kartini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menggelar apel di Halaman Pendopo, Rabu (21/4). Pada kesempatan itu, Ketua TPP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo bertindak sebagai pemimpin apel.
Menurut Mawar, para Kartini di Kudus harus mengutamakan pendidikan. Baik itu dalam keadaan normal atau berkebutuhan khusus tetap wajib mengutamakan pendidikan. Pihaknya mengaku cukup gencar dalam meminta pendataan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) agar pihaknya bisa memastikan pendidikannya.
Baca Juga:
Pemkab Kudus Prioritaskan Pembangunan dan Program Keagamaan
“Pesan untuk Kartini Kudus tetap pendidikan itu harus menjadi suatu hal utama. Nantinya , dengan bekal pendidikan itu jika besok sudah memasuki usia dewasa bisa mandiri dan tidak bergantung ke yang lain. Makanya, siapapun itu tetap pendidikan nomor satu,” tegas Mawar Hartopo, Rabu (21/4).
Selain itu, Mawar mengungkapkan jika pihaknya merasa prihatin dengan kasus pernikahan dini yang kerap terjadi di Kudus. Menurutnya, hal semacam itu bisa dicegah dengan pendidikan yang baik bagi perempuan, sehingga bisa menekan angka pernikahan dini.
“Prihatin sekali, mereka (yang menikah dini) mengerti apa sih? Jangankan mereka, kita yang sudah tua begini saja problem dalam rumah tangga selalu ada dan belum tentu bisa selesai satu dua hari, apalagi mereka. Saya hanya tidak terbayang saja, dan melihat kalau itu bukan solusi dalam menyelesaikan masalah keluarga tapi justru menambah masalah,” ungkapnya.
Kemudian, pihaknya juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar meneladani sosok Kartini yang telah berjuang untuk emansipasi wanita. Wanita harus bisa menjadi segala-galanya, kata dia, jika di keluarga bisa mengelola keuangan bagi anak serta suami, kemudian di luar pun tetap harus bisa berkarya.
Baca Juga:
HM. Hartopo Dorong Gerakan Pramuka Jadi “Benteng” Generasi Muda
Peran Wanita saat Pandemi Penting Dongkrak Ekonomi Keluarga
“Peran wanita di kala pandemi ini juga sangat besar. Meski banyak suami yang di PHK tapi untuk tetap membuat dapur tetap menyala, para wanita banyak yang bangkit ikut mendongkrak ekonomi keluarga, contohnya dengan cara berjualan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo menambahkan, momen perayaan hari kartini ini merupakan momen nasional. Oleh karena itu, perayaan ini sebagai upaya mengenang sejarah perjuangan Kartini agar bisa jadi pembelajaran bagi semua pihak.
“Kita adakan perayaan ini karena memang merupakan momen nasional, jadi kita harus mengenang sejarah perjuangan kartini. Adapun peserta yang mengikuti apel ini jumlahnya sekitar 50-60 an orang terdiri dari jajaran Pemkab Kudus, unsur Forkopimda beserta istri, Kepala OPD, Camat di lingkungan Pemkab, Tokoh lintas agama, serta Organisasi Wanita Kabupaten Kudus,” katanya.(dit/lut)