Site icon Lingkar.co

Harsiarnas Perdana, Jokowi: Keterbukaan informasi jadi faktor kesuksesan penanganan pandemi

MEMPERINGATI: Presiden Joko Widodo peringati Hari Penyiaran Nasional atau Harsiarnas perdana ke-88, Kamis (1-4). (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

MEMPERINGATI: Presiden Joko Widodo peringati Hari Penyiaran Nasional atau Harsiarnas perdana ke-88, Kamis (1-4). (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

JAKARTA, Lingkar.co – Hari Penyiaran Nasional atau Harsiarnas perdana (1/4) yang diperingati usai penetapannya melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2019 lalu.

Dalam Peringatan Harsiarnas ke-88, Presiden melalui sambutannya secara virtual mengingatkan lembaga penyiaran di Indonesia mengenai tuntutan keterbukaan dan kecepatan informasi yang masyarakat butuhkan.

Jokowi menyampaikan bahwa saat ini kita berada pada era keberlimpahan informasi. Setiap orang dapat dengan cepat memperoleh informasi, memproduksi informasi dan dengan cepat segera menyebarluaskan informasi.

Baca juga:
Presiden Minta Masyarakat Bersatu Lawan Terorisme

“Konsekuensinya, keberlimpahan dan keterbukaan informasi adalah sebuah kebutuhan,” ujarnya sebagaimana ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis, 1 April 2021.

Kebutuhan akan adanya keterbukaan dan kecepatan informasi tersebut sangat terasa di masa pandemi saat ini.

Di mana masyarakat mencari informasi mengenai upaya pencegahan penularan virus hingga langkah-langkah pemerintah dalam menangani pandemi.

Penyiaran Berkontribusi dalam Keberhasilan Penanganan Pandemi

Keterbukaan informasi jugalah yang menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemi.

“Alhamdulillah, dengan informasi yang terbuka, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, serta kerja sama antarsemua pihak, kita bisa segera membuat situasi kondusif dan terukur, ujar Jokowi.

Baca juga:
Menkominfo Larang Masyarakat Sebarkan Foto Terorisme

Lanjutnya, “Pemerintah juga dapat segera mengambil kebijakan yang tepat. Masyarakat juga dapat memahami dan menghadapi pandemi ini dengan informasi yang baik,” imbuhnya.

Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), lembaga penyiaran baik di pusat maupun daerah, serta berbagai pihak terkait lainnya yang telah bekerja sama menyajikan informasi akurat dan aktual sejak awal penanganan pandemi.

Melalui edukasi untuk berdisiplin menjalankan protokol kesehatan serta menyebarluaskan berbagai kebijakan pemulihan ekonomi, masyarakat memperoleh informasi mengenai bagaimana seharusnya mereka dapat menghadapi situasi pandemi saat ini dengan aman dan tetap produktif.

Baca juga:
BTS Artis Korea Pertama yang Masuk Nominasi BRIT Awards

Tantangan Dunia Penyiaran Semakin Besar

Ia menjelaskan bahwa tantangan penyiaran dan pengelolaan informasi ke depannya akan semakin besar.

Digitalisasi informasi akan semakin mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi yang mana membutuhkan pengawasan secara berimbang.

“Kita harus sama-sama untuk memberikan informasi yang akurat, berkualitas dan edukatif, meningkatkan literasi informasi kepada masyarakat, serta mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif agar diminati masyarakat,” ajaknya.

Selain itu, seluruh pihak juga harus memiliki semangat untuk bersama membuat dunia penyiaran Indonesia menjadi lebih baik dalam berbagai aspek.

Baca juga:
Jelang Paskah, 200 Personil Polres Sragen Perketat Keamanan Gereja

Mulai dari aspek konten siaran, industrinya, hingga tumbuh kembang media-media penyiarannya.

“Masyarakat pun juga harus teredukasi sehingga semakin cerdas dan kritis dalam memilah serta menyikapi informasi yang diterima mereka,” tandasnya saat memperingati Harsiarnas.

Jokowi menegaskan, dengan perbaikan dan penataan ekosistem media penyiaran yang berkelanjutan.

Pihaknya meyakini industri penyiaran Indonesia akan semakin kuat dan tangguh, semakin diminati masyarakat dengan tampilan dan konten yang semakin berkualitas dan mencerdaskan. (luh)

Baca juga:
Antisipasi Lonjakan Harga jelang Ramadan

Exit mobile version