Presiden Minta Masyarakat Bersatu Lawan Terorisme

MEMINTA: Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat bersatu melawan aksi terorisme. (ANTARA/LINGKAR.CO)
MEMINTA: Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat bersatu melawan aksi terorisme. (ANTARA/LINGKAR.CO)

JAKARTA, Lingkar.co – Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh masyarakat dapat bersatu untuk melawan terorisme dan radikalisme.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi usai mengetahui aksi teror yang dilakukan seorang perempuan berinisial ZA (25) di Gedung Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia pada Rabu (31/3) kemarin.

“Saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh tanah air agar semuanya tetap tenang, tapi tetap waspada dan menjaga persatuan  juga kita semuanya harus  bersatu melawan terorisme dan radikalisme,” ujarnya.

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

Presiden Jokowi menyatakan telah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan.

Baca juga:
Gibran Yakin Industri Kecil Menengah Solo Bisa Bangkit

“Saya tegaskan sekali lagi tidak ada tempat bagi terorisme di tanah air Indonesia,” terang Presiden.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo S Prabowo mengatakan dalam konferensi pers bahwa pelaku teror di gedung Bareskrim Polri berinisal ZA.

Png-20230831-120408-0000

Pihaknya menerangkan bahwa pelaku tersebut masuk melalui pintu belakang. ZA kemudian berjalan menuju ke pos jaga di gerbang utama.

Ia menanyakan keberadaan kantor pos di dalam kompleks Bareskrim dan setelah ditunjukkan lokasi kantor pos oleh polisi yang berdinas, ZA berjalan-jalan sebentar di sekitar pos jaga itu.

Tidak lama berselang, ZA datang kembali dan melancarkan enam kali tembakan, dua di antaranya mengarah ke polisi yang berada di dalam pos jaga, 2 tembakan lain mengarah ke luar pos.

Baca juga:
Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta Segera Cair

Akhirnya polisi menembak pelaku tersebut dan berhasil melumpuhkannya dalam sekali tembakan.

Pelaku Terindikasi Terpapar Paham Radikalisme

Setelah polisi melakukan penyelidikan, identitas pelaku tersebut merupakan mantan mahasiswa yang telah dikeluarkan dari salah satu kampus.

Polisi menerangkan bahwa ZA kemungkinan telah terpapar paham radikal ISIS menurut  sejumlah hasil penelusuran polisi.

ZA Sebelum melakukan aksi teror itu, tuga telah mengirimkan pesan di media sosial miliknya mengenai hal yang berhubungan dengan ISIS, seperti bendera ISIS dan tulisan-tulisan perjuangan jihad.

Baca juga:
Sepekan, Ratusan Pelanggar Terekam ETLE Kudus

Map dan amplop yang ZA bawa juga bertuliskan kata-kata berkaitan dengan paham radikal  tersebut.

Usai penggledahan rumah ZA di Ciracas polisi menemukan semacam surat wasiat yang memuat ucapan perpisahan kepada keluarganya. (ara/luh)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps