IKA PMII Jateng Gelar Refleksi HUT ke-80 RI, Ketua MUI Jateng Sebut Ulama Sebagai Pelopor Perjuangan Melawan Penjajah

Ketua MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji saat menjadi Keynote Speach peluncuran buku perjuangan ulama yang dilaksanakan di Wisma Perdamaian Semarang, Jum'at (22/8/2025). Foto: dokumentasi
Ketua MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji saat menjadi Keynote Speach peluncuran buku perjuangan ulama yang dilaksanakan di Wisma Perdamaian Semarang, Jum'at (22/8/2025). Foto: dokumentasi

Ia menilai buku yang berisi biografi 51 ulama pejuang tersebut sudah menarik, tapi masih banyak tokoh ulama pejuang yang belum ditulis pada edisi pertama. “Sebagai masukan untuk edisi kedua nanti bisa memasukkan nama-nama ulama pejuang yang belum masuk seperti Sunan Tembayat yang ikut mengirim pasukan dalam penyerangan Sultan Yunus ke Malaka tahun 1521. Selain itu ada Sultan Agung yang menyerang VOC di Batavia tahun 1628 dan 1629. Kemudian Pangeran Juminah yang juga ikut menyerang ke Batavia. Ada juga Kiai Rifai Kalisalak dan Kiai MandhurTemanggung,” pesannya.

Menurutnya, tokoh yang ditulis dalam buku tersebut banyak yang memenuhi ketentuan untuk diajukan agar mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Misalnya KH Hasan Anwar Gubug yang juga seorang santri KH Hasyim Asyari Jombang dan mursyid thariqoh Qodiriyah wa naqsyabandiyah murid KH Ibrohim Bumbung Mranggen.

Pada tahun 1947, Hasan Anwar ikut bersama para santri berjuang melawan Belanda dalam sebuah pertempuan di Gubug dan ia gugur di medan pertempuran. Ia sudah mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan kemerdekaan, maka dari itu juga layak diajukan untuk mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional.

“Sebab untuk mengusulkan seseorang pejuang sebagai pahlawan nasional harus disusun buku biografi dan kiprah perjuangannya dengan sumber data yang valid dan sahih,” urainya.

‘Namun yang tidak kalah penting juga perlu disiapkan vitamin karena perjuangan untuk meraih gelar pahlawan nasional nembutuhkan biaya yang besar, maka mungkin kita bisa iuran untuk memperjuangkan para ulama kita agar mendapatkan gelar pahlawan nasional,” sambungnya. ($)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat