Imbangi Kesuksesan Pemain Naturalisasi, Relawan X-tra J055 Titip Pesan Ini Kepada Mas Yoyok

Relawan X-tra J055 saat bertemu dengan CEO PSIS Semarang sekaligus calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Keberhasilan sepak bola Indonesia belakangan ini menarik perhatian para pecinta bola tanah air, termasuk para pemuda yang tergabung dalam Relawan X-tra J055. Untuk mengimbangi kesuksesan pemain naturalisasi, mereka ingin Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang (PSIS) bisa jadi pembibitan atlet sepak bola nasional.

“Kami ikut bangga dengan keberhasilan para pemain naturalisasi saat ini. Nah, untuk mengimbangi mereka, kami ingin PSIS juga bisa menjadi tempat pembibitan atlet sepak bola Indonesia,” kata ketua Relawan X-tra J055, Tukin kepada Lingkar.co Jumat (4/10/2024).

Ia melihat dunia sepak bola Indonesia belum bisa seperti di luar negeri yang memiliki akademi sepak bola sendiri sehingga memiliki bibit pemain yang hasilnya tersebar di berbagai klub. “Kami harap Mas Yoyok Sukawi bisa menjadi pionir dalam hal ini,” ujarnya.

“Kebetulan saya kan penggemar Juventus, ada Juventus Next Gen. Nah, mungkin bisa juga kan buat PSIS Next Gen,” sambungnya.

Menurutnya, PSIS masih salah satu klub elit di Indonesia dengan sebaran penggemar minimal di Semarang raya. “Sebagai klub elit yang punya CEO tokoh yang humanis tentunya mudah diterima oleh masyarakat. Artinya jejaring ke bawah untuk kerja sama menjaring atlet cukup mudah dilakukan,” urainya.

Di lain sisi, dirinya juga menyoroti peran pemerintah daerah yang dirara kurang dalam mendukung pembibitan atlet. Padahal saat ini arena mini soccer atau futsal cukup menjamur di Semarang.

“Pemerintah belum begitu merespons adanya arena yang mendukung atlet sepak bola. Masih memandang itu sebagai hobi dan bisnis bagi pemilik arena,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Tukin berharap agar CEO PSIS, Yoyok Sukawi yang saat ini berpasangan dengan Joko Santoso dalam Pilwalkot Semarang bisa mewujudkan impian tersebut.

“Harapan kami jelas, semoga Yoyok-Joss menang, jadi pemimpin kota Semarang. Karena dukungan pemerintah dalam pembinaan atlet ini sangat dibutuhkan. Saya yakin kedua tokoh ini bisa menjadikan kota Semarang sebagai pionir pembibitan atlet,” tandasnya.

Dukungan tersebut, lanjutnya, bukan sebatas pada adanya anggaran. Namun lebih dari itu juga mendukung dengan program dan perda. “Mulai dari aturan CSR yang mendukung adanya lapangan bola atau RTH atau adanya even-even yang bisa jadi wadah pencarian bibit atlet,” tutupnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat