Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas pada Kirab Budaya Dugderan 2025 Semarang

Rekasaya lalu lintas kegiatan Kirab Budaya Dugderan 2025 pada Jumat (28/2/2025). (dok Pemkot Semarang)

Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal terapkan pengalihan arus lalu lintas dalam kegiatan Kirab Budaya Dugderan tahun 2025 yang akan digelar pada Jumat (28/2/2025).

Rencananya, prosesi Kirab Budaya Dudgderan 2025 akan berlangsung mulai pukul 13.00 WIB selepas sholat Jumat dari halaman Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman dan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Kusnandir, di Semarang, menjelaskan bahwa salah satu jalan yang ditutup adalah Jalan Pemuda depan Mal Paragon hingga Lawang Sewu.

“Selain pengalihan lalu lintas Jalan Pemuda, juga akan dilakukan pengalihan arus Jalan Imam Bonjol-Tugu Muda menjadi dua arah, pengalihan arus Jalan Pierre Tendean ke Jalan Imam Bonjol,” kata Kusnandir, Rabu (26/2/2025).

Untuk arus lalu lintas dari arah Kota Lama menuju Jalan Pemuda, kata dia, akan dialihkan menuju Jalan Kolonel Sugiyono atau Jalan Imam Bonjol.

Tak hanya pengguna jalan, Kusnandir juga mengimbau masyarakat yang akan menyaksikan gelaran dan kirab prosesi Dugder untuk bisa memarkirkan kendaraan di tempat-tempat yang sudah disediakan penyelenggara.

“Masyarakat yang akan menyaksikan prosesi kirab Dugder agar tertib mengikuti arus lalin dan tidak memarkirkan kendaraan di bahu jalan karena akan mengurangi volume ruas jalan,” katanya.

Secara detail, rute Kirab Budaya Dugderan 2025 ini bermula dari Balai Kota melewati Jalan Pemuda menuju Alun-Alun Kauman, selanjutnya arak-arakan menuju MAJT.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Samsul Bahri mengatakan Dugder 2025 tempatnya berbeda dari tahun lalu. Untuk sekarang, dugder dipusatkan di Balaikota Semarang dan Alun-alun Masjid Agung Semarang. Bukan lagi di Simpang Lima dan serambi masjid sebagaimana pelaksanaan tahun lalu.

“Iya, sekarang di Alun-alun. Itu bukan perbedaan, tapi untuk memberikan kenyamanan kepada semua undangan atau peserta yang mengikuti. Di alun-alun kan lebih luas, sehingga masyarakat bisa leluasa dan nyaman menyaksikan Dugder 2025,” terang Samsul.

Sedangkan untuk serambi Masjid Agung Semarang, lanjut Samsul digunakan sebagai transit wali kota Semarang Agustina Wilujeng dan wakil wali kota Iswar Aminuddin beserta undangan khusus.

Dalam prosesi Dugder tersebut, Agustin sapaan akrab wali kota Semarang akan memerankan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum. Dirinya akan memimpin jalannya prosesi acara Dugder dan membacakan Suhuf Halaqoh. Pada sesi tersebut, sekaligus dilakukan pemukulan bedug, pelepasan bom udara, dan andum ganjel rel serta air khataman Al Qur’an.

Setelah prosesi selesai, wali kota dan rombongan menuju Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) untuk melaporkan kegiatan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah. ***