Inovasi Kuliner, Ciptakan Makanan Gandul Frozen Khas Pati

FOTO: Makanan gandul frozen khas Kabupaten Pati. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)
FOTO: Makanan gandul frozen khas Kabupaten Pati. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

PATI, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Pandemi Covid-19 menuntut para pelaku usaha untuk lebih kreatif dalam mengembangkan produknya.

Hal inilah yang dilakukan oleh salah satu pelaku usaha di Pati, Shinta Amarawati Widyaningrum.

Ia membuat inovasi baru dalam mengembangkan salah satu makanan khas Pati, dengan menciptakan Gandul Frozen Trafe.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Dampak pandemi ini kan banyak yang kena imbasnya, orang-orang nggak bisa mudik. Orang Pati sendiri takut untuk makan di luar, masak sendiri juga ribet. Akhirnya saya coba ciptakan makanan baru” ujar Shinta, Kamis (12/8/21).

Shinta mengklaim Gandul ini ia buat tanpa pengawet. Makanan buatannya dapat bertahan selama lima hari di luar freezer, dan dapat bertahan hingga satu bulan saat di dalam freezer.

Baca juga:
Penanganan Covid-19 Membaik, Pemerintah Turunkan Level PPKM Sejumlah Daerah

Dalam pembuatan Frozen ini, ia mengaku memberi perhatian khusus soal kualitas bahan dan ketelitian proses.

Png-20230831-120408-0000

“Kita memilih bahan yang good quality, termasuk bumbu-bumbunya yang kami pilih fress, dan masaknya pun jauh lebih lama dari memasak gandul biasanya,” ungkapnya.

Gandul Frozen, Tidak Mengurangi Cita Rasa

Pihaknya menjamin frozen Trafe ini tidak mengurangi cita rasa khas gandul itu sendiri. Cara memasaknya pun cukup simpel dengan menambahkan satu liter santan.

“Kalau nasi gandul itu kan identik dengan piring daun pisang, jadi dalam packaging kita sediakan suru (sendok daun) dan alas daun dalam satu kemasan,” jelasnya.

“Sedangkan untuk memasaknya cukup menambahkan satu liter santan saja, kemudian direbus bareng bumbu Gandul Frozen tersebut dan tidak perlu menambahkan garam maupun gula,” lanjutnya.

Ia berharap usaha gandulnya ini bisa berkembang dan mendunia. Hal ini agar nama Pati bisa lebih terkenal dengan makanan khasnya.

Baca juga:
Warjono Minta Antisipasi Migrasi Eks LI

“Harapan saya gandul ini bisa mengangkat nama Pati, dan gandul ini bisa ke seluruh Indonesia, bahkan lebih mendunia” harap Shinta.

Terpisah, Ida Istiani, Kabid Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati mengapresiasi atas kreatifitas pelaku ekonomi kreatif sub sektor kuliner yang mengemas gandul bisa tahan lama.

Sehingga hal ini nantinya bisa menjadi oleh-oleh para pelancong yang sedang mampir di Kabupaten Pati.

“Harapannya makanan khas Pati ini dapat dikenal lebih luas hingga ke luar Kabupaten pati,” harapnya.

Penulis: cr5/lam

Editor: Galuh Sekar Kinanthi

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *