Site icon Lingkar.co

Isu Impor Beras, Perum Bulog Serap Beras dari Petani

PANTAU: Kepala Pimpinan Perum Bulog Cabang Semarang Titov Agus Sabelia lakukan pemantauan beras di Gudang Bulog Toroh, Kamis (25/3). (MUHAMAD ANSORI/LINGKAR.CO)

PANTAU: Kepala Pimpinan Perum Bulog Cabang Semarang Titov Agus Sabelia lakukan pemantauan beras di Gudang Bulog Toroh, Kamis (25/3). (MUHAMAD ANSORI/LINGKAR.CO)

GROBOGAN, Lingkar.co – Di tengah isu pemerintah hendak melakukan impor beras, hal itu tidak mempengaruhi penyerapan beras Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) wilayah Cabang Semarang.

Atau yang berada di wilayah Kabupaten Grobogan, untuk melakukan penyerapan beras dari petani.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pimpinan Perum Bulog Cabang Semarang Titov Agus Sabelia saat melakukan pemantauan penyerapan beras di Gudang Bulog Toroh Kabupaten Grobogan.

Baca juga:
Beras Impor Lolos di Pasar Cipinang, Rekomendasi dari Siapa?

Turut mendampingi pula Kepala Perum Gudang Bulog Toroh Grobogan M. Ilham Noviandono dalam kunjungan pimpinan Bulog cabang Semarang tersebut.   

“Satu tahun 41.700 ton. Kalau menyerapan harian 700 sampai 1000 ton. Kebetulan kami di wilayah Demak dan Purwodadi, sebagai area produksi rata-rata 700 ton harian,” ujar Titov.

Sehingga pihaknya berharap, terhadap isu pemerintah yang menginginkan impor, pihaknya akan tatap menyerap hasil pertanian local.

Baca juga:
Bambang Pacul: Fraksi PDI P DPR RI Tegas Tolak Impor Beras

“Kami harus perlu untuk stabilisasi harga, kedua untuk antisipasi lebaran dan ramadhan.   Harapan kami masyarakat tidak usah bingung terkait stok,” Terangnya.

Penyerapan Pertanian Lokal di 2021 Sebanyak 41.700 Ton

Menurutnya hingga kemarin Perum Bulog sudah melakukan penyerapan sebanyak 7.500 ton.

“Tim kami turun kelapangan dan monitoring dan juga kita optimis mencapai target 41.700 ton tahun 2021,” imbuhnya.

Di wilayah Jawa Tengah menurutnya ada enam wilayah yaitu, Kota Semarang, Kabupaten,  Semarang, Salatiga, Kendal, Demak dan Purwodadi.

Baca juga:
Dewan Usulkan Permodalan KUR dengan Bunga Sebanyak Tiga Persen untuk Petani

“Untuk penyerapan acuan pemerintah kami membeli medium 8.300 perkilo. Untuk Gabah HPPnya 5.300 perkilo.” Tegasnya.

Pihaknya optimis pada bulan ke 7 stok beras di gudang Perum Bulog akan terpenuhi dari penyerapan beras dari petani.

Dimana penyerapan dilakukan pada masa tanam pertama (MT I) dan pada masa tanam kedua (MT II). “Insya Allah kita tercapai di bulan 7 bisa full,  nantikan MT pertama Maret, April, April. MT kedua Juni Juli.  Kita MT pertama  sudah mencapai  7.500,” jelasnya. (ori/luh).

Baca juga:
Masih Banyak Hutan di Semarang yang Belum Terjamah

Simak Juga Video Tayangan “PERUM BULOG SERAP BERAS DARI PETANI DI TENGAH ISU IMPOR BERAS”

Exit mobile version