“Itu sekitar akhir tahun 2019 ya. Jadi bank sampah yang ini baru dalam bentuk bangunan, yang sebelumnya di rumah saya, depan garasi mobil,” ungkapnya.
Aniqoh bilang, dari situlah awal mula ketertarikan dirinya bergerak pada isu-isu lingkungan hingga pada akhirnya ia mencoba mengajukan diri untuk mengikuti pelatihan ke Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau United States Agency for International Development (USAID) dan sebagainya.
Oleh karena itu, permohonan bantuan dirinya kepada USAID untuk pembuatan bank sampah juga ia terima. Selebihnya ia mendapatkan dukungan dari keluarga. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat