Jawab Tantangan Pasar Bebas, Hubungan Internasional Unwahas Bentuk Study Club Bahasa Mandarin

Study Club bahasa Mandarin Prodi Hubungan Internasional Disiapkan Unwahas. Foto: dokumentasi
Study Club bahasa Mandarin Prodi Hubungan Internasional Disiapkan Unwahas. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Kemampuan berbahasa Mandarin di dunia kerja semakin dibutuhkan di era pasar bebas, termasuk pula pada bidang hubungan internasional. Untuk menjawab tantangan globalisasi tersebut, Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang membentuk Studi Club Bahasa Mandarin.

“Di era globalisasi ini, kemampuan berbahasa asing, termasuk Mandarin, menjadi aset yang sangat berharga. Dengan adanya Studi Club Bahasa Mandarin ini, kami berharap mahasiswa Prodi Hubungan Internasional Unwahas dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja,” ujar Dekan Fisip Unwahas, Dr. Ali Martin, SIP, MSI dalam siaran persnya, Selasa (28/5/2025).

Lebih lanjut Ali Martin mengingatkan, realitas geopolitik dan ekonomi global yang sedang berlangsung. Kata dia, China sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia, saat ini telah meningkatkan pengaruhnya secara signifikan di berbagai sektor, termasuk investasi langsung di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

“Investasi besar-besaran ini ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik di Pulau Jawa, seperti di daerah Kendal, Semarang, Batang, Demak dan Jepara,” ujarnya.

Menurut dia, hal itu menunjukkan komitmen jangka panjang China dalam perekonomian Indonesia. Hal ini menciptakan peluang ekonomi yang signifikan, namun juga menghadirkan tantangan baru.

“Memilih memiliki kemampuan bahasa Mandarin sangat tepat dan relevan dalam konteks hubungan Indonesia-China saat ini. Penguasaan bahasa Mandarin bukan hanya sekadar keterampilan tambahan, tetapi merupakan kunci untuk memanfaatkan peluang ekonomi dan memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan,” urainya.

Oleh karena itu, lanjutnya, peningkatan pengajaran dan pembelajaran bahasa Mandarin di Indonesia, khususnya di hubungan internasional Unwahas perlu menjadi prioritas. “Ini untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dan peluang di era globalisasi yang semakin dipengaruhi oleh kehadiran China sebagai negara superpower,” paparnya.

Senada, Dosen Pembimbing Study Club Bahasa Mandarin, Faishol Firdaus, SIP, LL.M mengatakan, daya saing global sangat dibutuhkan di era modern yang membutuhkan informasi cepat melalui teknologi informasi digital. Untuk itu, kemampuan bahasa asing menjadi nilai jual tersendiri.

“Kami berharap Studi Club Bahasa Mandarin ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar bahasa Mandarin dengan suasana yang menyenangkan dan efektif,” kata Faishol.

Ia lantas menerangkan, Study Club Bahasa Mandarin Unwahas bisa menyelenggarakan berbagai kegiatan, antara lain; kursus bahasa Mandarin, diskusi dan seminar, serta kegiatan kebudayaan.

“Kegiatan kebudayaan itu bisa dengan menyelenggarakan kegiatan kebudayaan Tiongkok, seperti menonton film, menyanyikan lagu, atau belajar kaligrafi,” jelasnya.

Ketua Studi Club Bahasa Mandarin, Zaky Auval Marom, mengatakan bahwa klub ini terbuka bagi seluruh mahasiswa Prodi HI Unwahas, tidak hanya mahasiswa yang tergabung dalam klub. Ia berharap klub ini dapat menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar bahasa Mandarin. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat