Lingkar.co — Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, harga hewan kurban di Kabupaten Kendal mulai mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan harga mencapai 20 persen dibandingkan tahun lalu.
Hal ini diungkapkan oleh Edi, salah satu pedagang sapi kurban yang berjualan di Jalan Soropadan, Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kendal.
Menurut Edi, kenaikan harga dipicu oleh beberapa faktor utama, seperti meningkatnya harga pakan ternak serta biaya transportasi pengiriman hewan dari daerah asal. Meski begitu, harga jual tetap disesuaikan dengan ukuran dan berat badan hewan qurban.
“Untuk sapi, harga bervariasi tergantung besar kecilnya. Ada yang saya jual mulai dari Rp23 juta hingga Rp40 juta per ekor. Yang Rp40 juta beratnya bisa sampai 850 kilogram, sedangkan yang Rp23 juta beratnya sekitar 400 sampai 550 kilogram,” ujar Edi, Selasa (13/5/2025).
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga sapi dengan ukuran dan berat yang sama mengalami kenaikan sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor. Meski demikian, permintaan tetap tinggi. Untuk wilayah Pemalang, kata Edi, sudah ada 70 ekor sapi yang dipesan lebih awal. Sementara di Kendal sendiri, sudah ada sekitar 30 orang yang melakukan pemesanan (inden).
Edi juga menegaskan bahwa seluruh sapi yang dijualnya telah memenuhi syarat sebagai hewan kurban, terutama dari sisi kesehatan. Dinas Peternakan setempat rutin melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan hewan.
“Kalau satu hari sebelum hari H ada sapi yang sakit, kami siap ganti dengan sapi sehat dengan harga yang sama,” tambahnya.

Menariknya, Edi juga menawarkan promosi khusus jelang Idul Adha tahun ini. Pembeli yang langsung membeli tiga ekor sapi akan mendapatkan satu ekor kambing gratis. Sedangkan bagi pelanggan yang sudah lima kali membeli sapi darinya, juga akan mendapat bonus kambing senilai Rp2,5 juta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, menyatakan pihaknya terus memantau kondisi kesehatan hewan kurban, baik yang berada di pasar hewan maupun di tempat penampungan.
“Program vaksinasi hewan ternak tetap berjalan, meski kami menghadapi keterbatasan anggaran. Fokus vaksinasi diarahkan kepada hewan yang menunjukkan gejala sakit atau butuh penanganan khusus,” jelas Pandu.
Dengan pengawasan dan langkah preventif yang dilakukan, Pandu berharap pelaksanaan ibadah kurban tahun ini bisa berlangsung dengan aman, sehat, dan sesuai dengan syariat Islam. ***