KARANGANYAR, Lingkar.co – Jumlah bantuan untuk peserta program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) Tahun 2021 menurun dibanding tahun 2020.
Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi (Disnakertranskop) Kabupaten Karanganyar, Martadi, menyampaikan hal tersebut saat, kemarin (13/4).
‘’Nilainya tahun ini Rp 1,2 juta. Kalau bantuan tahun lalu Rp 2,4 juta. Jadi berkurang separoh,’’ ujar Martadi.
Baca juga:
Cukup Rp60 Ribu, Nikmati Wisata Asyik Kereta Gantung Girpasang Klaten
Menurut Martadi, pihaknya menerima pendaftaran program BPUM mulai Senin sampai Kamis (13-16/4).
Setelah itu, pada hari Jumat, Disnakertran akan melakukan rekap data. Untuk dikirim ke pusat.
‘’Pelaku usaha yang kemarin boleh mengirimkan persyaratan. Di Surat Edaran program BPUM menerangkan bahwa boleh mengirimkan lagi. Tapi prioritas peserta program BPUM 2021 adalah pelaku umkm yang belum memperoleh bantuan program BPUM tahun 2020,’’ kata Martadi.
Baca juga:
Simak Macam Do’a Qunut, Beserta Bacaan dan Manfaatnya Berikut Ini
Syarat Penerima Bantuan Masih Sama
Soal syarat untuk memperoleh bantuan program BPUM 2021, Martadi menyampaikan sama dengan syarat bantuan program BPUM 2020.
‘’Harus mengisi link, punya usaha kecil, membuktikan dengan foto, dll. Saya minta calon peserta untuk hati-hati dalam mengisi link. Jangan menggunakan calo nanti malah bisa merugikan diri sendiri. Saya mendapatkan laporan ada yang menggunakan calo,’’ kata Martadi.
Mengenai kapan pendistribusian bantuan program BPUM, Martadi menyebut, karena program tersebut di jalankan pemerintah pusat, maka menjadi kewenangan pusat.
Baca juga:
Minat Masyarakat Lanjut Usia di Jepara untuk Vaksinasi Rendah
Tapi mekanisme pengiriman bantuannya juga masih sama dengan tahun kemarin, melalui perbankan dalam hal ini BRI.
Diungkapkan Martadi, pelaku umkm di Karanganyar yang mendaftar program BPUM tahun 2020 mencapai Rp 70 ribuan.
Namun untuk berapa jumlah penerima program BPUM secara total, Martadi mengaku belum memiliki datanya.
‘’Jumlah penerima bantuan seluruhnya saya tidak tahu. Saya pernah dikasih data penerima oleh BRI tapi hanya sekali saja. Jumlahnya saat itu 25-26 ribu pelaku umkm,’’ pungkasnya. (jok/luh)
Baca juga:
Tak Sesuai Usulan, Lima PAC Tolak Keputusan Pengurus Cabang GP Ansor Sragen