Berita  

Kader Ansor Semarang Lima Tahun Bekali Orang Jalanan Dengan Ilmu Agama

Wakil Gubernur Jateng, H. Taj Yasin Maimoen saat menerima rombongan Sandal Nusantara {dok}

SEMARANG, LINGKAR.CO –
Kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang, Ustadz Muhammad Nurul Huda berdakwah dengan segmen anak muda yang umumnya orang jalanan. Gus Huda, sapaan akrabnya mengajak mereka belajar ilmu agama di Pesantren Santri Ndalan (Sandal) Nusantara.

Dalam kesempatan itu, Gus Huda pun memaparkan dakwahnya tersebut kepada H. Taj Yasin Maimoen saat audiensi di ruang dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Ketua Majlis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kota Semarang ini menyampaikan beberapa program kegiatan Sandal Nusantara kepada putra KH. Maimoen Zubair yang saat ini menjadi orang nomor dua di Jateng.

“Tidak hanya mengaji, para santri juga kami ajarkan khidmah kepada Nahdlatul Ulama,” ujarnya kepada Lingkar.ck, Rabu (4/1/2023).

Bahkan, Gus Huda memahami bahwasanya persoalan ekonomi juga masih menjadi bagian dari persoalan sosial yang kerap terjadi di masyarakat.

Oleh karena itu, ia pun berikhtiar dengan memberikan kegiatan perekonomian bagi para santri ndalan berupa pangelolaan sound systen dan dekorasi panggung.

Png-20230831-120408-0000

“Untuk usaha ini, biasanya para santri menerapkan tarif yang wajar dan profesional. Namun untuk kegiatan NU memang saya tekankan niatnya untuk ibadah dan perjuangan. Jangan ada niatan mengharap imbalan atau untung,” ungkapnya.

Kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang, Ustadz Muhammad Nurul Huda berdakwah dengan segmen anak muda yang umumnya orang jalanan.
Sandal Nusantara saat audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah (dok)

Sandal Nusantara Solusi Keagamaan Masyarakat

Mendengar paparan Gus Huda, Wagub menegaskan, setiap manusia memiliki hak untuk menimba ilmu agama. Menurutnya, Sandal Nusantara memberikan solusi bimbingan keagamaan bagi orang jalanan dan anak muda.

Gus Yasin mengerti banyak masyarakat yang ingin belajar agama. Namun sungkan datang kepada guru agama atau kiai. Oleh karenanya, ia merasa kasihan jika tidak ada yang merangkul.

“Karena melihat bahwa masyarakat yang ada di jalan, atau masyarakat awam yang ingin benar-benar mengetahui keagamaan, ini bisa ditampung,” kata Gus Yasin, sapaan akrab Wagub..

Gus Yasin pun mengapresiasi Gus Huda yang telah mengelola Sandal Nusantara selama lima tahun. Lebih lanjut ia berpesan, agar para santri yang diajar, juga dibekali dengan pemahaman cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintah, lanjutnya, turut mendukung upaya elemen masyarakat seperti Sandal Nusantara, agar lebih banyak lagi masyarakat yang berani datang untuk menimba ilmu agama.

“Dengan metode ala thoriqoh ahlussunnah wal jama’ah, sehingga nilai-nilai keagamaan itu digabungkan dengan nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.

“Ini saya rasa, kita harus mengapresiasi. Kita harus dorong, karena ini jadi penguat, benteng untuk pertahanan NKRI,” paparnya.

Mengingat jumlah santri butuh tempat yang representatif, Wagub memberikan beberapa saran. Untuk menyiasati kebutuhan tempat belajar bisa bekerja sama dengan masjid yang selama ini menjadi tempat untuk belajar mengaji.

Terkait rencana pembangunan pondok pesantren, wagub meminta mereka untuk segera melengkapi dokumen persyaratan.

Dengan begity, pemerintah dapat memberikan dukungan kepada Sandal Nusantara.

Selain itu, wagub juga meminta agar Pesantren tersebut terdaftar di Kementerian Agama, supaya mendapat legalitas dari negara.

“Karena ingin membangun pondok pesantren, maka kita arahkan. Bukan hanya yayasannya saja yang berbadan hukum, akan tetapi pondok pesantrennya kita dorong agar berbadan hukum juga,” pungkasnya. (*)

Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *