SEMARANG, Lingkar.co – Penutupan ruas jalan pada masa PPKM Darurat di Jawa Tengah, justru digunakan aktivitas oleh masyarakat.
Banyak dari warga memanfaatkan pentupan jalan untuk olahraga atau sekadar nongkrong. Hal tersebut tentunya berpotensi menimbulkan kerumunan.
Merespon hal tersebut, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, melalui Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas di ruas-ruas jalan yang tutup.
Ia mengatakan, tujuan dari penutupan jalan tersebut untuk mengurangi mobilitas masyarakat dalam masa PPKM Darurat. Tentunya, untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
“Tujuan dari penutupan ruas jalan itu untuk membatasi dan mengurangi mobilitas warga. Bukan kemudian menjadi ruang olahraga yang berpotensi menimbulkan kerumunan,” ujar Iqbal, Rabu (21/7/2021).
Iqbal, mencontohkan yang terjadi di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo. pada Minggu (18/7/2021) pagi.
Penutupan ruas jalan sejak hari pertama pemberlakuan PPKM Darurat, justru digunakan sejumlah warga untuk berkegiatan layaknya saat car free day.
“Upaya untuk menghalau (kerumunan) juga sudah dilakukan pihak Polresta Solo. Begitu juga dengan daerah lain,” tuturnya.
Baca Juga:
Dinkes Jatim: Tidak Ada Vaksin Covid-19 Berbayar!
KOTA SEMARANG MASIH TERTINGGI KASUS COVID-19
Hal serupa juga terjadi pada beberapa tempat penutupan ruas jalan di Kota Semarang.
Padahal kata Iqbal, selama PPKM Darurat, Kota Semarang masih menempati posisi pertama dalam kasus aktif di Jawa Tengah.
Daerah dengan kasus paparan tertinggi adalah Kota Semarang dengan 27.557 orang. Selanjutnya, Kabupaten Kudus dengan 27.557 orang, dan Kabupaten Banyumas dengan 15.293 orang.
“Sedangkan daerah dengan persentase paparan Covid-19 terendah ada di Kota Tegal, yakni 2.446 orang. Kemudian Kota Salatiga dengan 2.825 orang, dan Kota Magelang dengan 3.203 orang,” jelas Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy.
Hingga Senin (19/7/2021), total kasus Covid-19 di Jateng mencapai 325.085 orang. Perinciannya, kasus aktif mencapai 34.143 orang, kasus sembuh 271.884 orang, dan kasus kematian mencapai 19.778 orang. *
Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma
Editor : M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps