KARANGANYAR, Lingkar.co– Hujan lebat dan angin kencang menerjang wilayah Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar Jumat (19/3/2021). Bahkan, bencana tersebut menyebabkan tiga rumah warga yang berada di Dusun Telesa, Desa/Kecematan Matesih menjadi korban.
Informasi yang dihimpun lingkar.co, sejak Kamis (18/3/2021) menjelang sore, hujan disertai angin kencang terjadi di wilayah Matesih.
Selain merusak rumah warga, angin kencang juga merobohkan pohon di pinggir jalan. Peristiwa itu terjadi di Desa Dawung dan Desa Karangbangun yang membuat jalur utama Matesih-Ngadiluwih menuju arah Kecamatan Jumantono mengalami macet.
Camat Matesih Ardiyansah mengatakan, hujan lebat dan angin kencang yang merusak rumah warga dan merobohkan pohon di wilayah Matesih.
“Ada rumah warga yang rusak bagian atapnya. Ada juga pohon tumbang ke jalan raya. Kami hitung rumah warga yang rusak. Warga dan relawan langsung memberikan bantuan,” kata Ardiyansyah.
Komanda Markas SAR Karanganyar Arif Sukro Yunianto menjelaskan, peristiwa pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang terjadi di beberapa wilayah di Karanganyar seperti Matesih dan Karanganyar kota.
“Dari beberapa informasi yang masuk, telah terjadi pohon tumbang seperti di barat SMPN3 Karanganyar di Popongan, dekat SD Kalijirak, Mojogedang serta barat lapangan Kecamatan Matesih,” kata Sukro.
Setelah memperoleh laporan warga, tim SAR Karanganyar langsung menuju lokasi bencana. Dua tim SAR bereaksi cepat untuk mengatasi masalah pohon tumbang yang mengganggu lalu lintas jalan raya yang ada di Popongan dan Matesih.
“Lalu lintas sempat terganggu karena pohon tumbang. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk merapikan jalan lagi,” kata Sukro.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar Sundoro Budi Karyanto mengatakan, beberapa pohon tumbang yang menutupi jalan raya sudah bisa ditangani. Sementara itu, hujan lebat membuat air meluap di jalan raya Solo-Sragen tepatnya di jalan raya Kebakkramat yang berada di Desa Waru.
“Di lokasi tersebut memang langganan luapan air hujan. Karena ada bahu jalan yang lebih tinggi dari jalan sehingga air menggenang. Drainase juga sedang rehab dan belum jadi,” kata Camat Kebakkramat, Bakdo Harsono, saat dihubungi.(jok/lut)