Keluarga Yakini Tunggu Pasien Jalani Perawatan Tingkatkan Imun dan Percepat Kesembuhan

TINJAU: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Bupati Kudus HM. Hartopo saat mengecek sejumlah layanan kesehatan di Kabupaten Kudus baru-baru ini. (ISTIMEWA)
TINJAU: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Bupati Kudus HM. Hartopo saat mengecek sejumlah layanan kesehatan di Kabupaten Kudus baru-baru ini. (ISTIMEWA)

KUDUS, JAWA TENGAH, Lingkar.co– Dalam kunjungannya di Kabupaten Kudus, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat sejumlah pasien covid-19 didampingi keluarganya saat menjalani perawatan. Seketika, orang nomor satu di Jateng itu meminta keluarga pasien untuk pulang dan tidak boleh mendampingi.

Hal tersebut mendapat tanggapan dari beberapa keluarga pasien covid-19. Salah satunya dari pria berinisial FA, 35, warga Kudus. Ia mengaku menunggui pasien yang merupakan istrinya hanya sebagai bentuk dukungan dan motivasi.

Baca Juga:
Dirut RS Mardi Rahayu: 80 Persen Pasien Covid-19 Sembuh karena Pikiran Positif

Sebab, menurut pemahamanya, Covid-19 belum ada obatnya. Maka sebagai upaya peningkatan imun istrinya, ia harus mensupportnya dengan tetap menungguinya agar cepat sembuh.

”Ya kalau tidak ada yang nungguin kan kasian, pasien pasti mikirnya yang enggak-enggak. Nah kalau saya hadirkan berarti saya support dan tentunya dampaknya imunitas tubuh meningkat,” ungkap pria asal Loram, Jati, Kudus itu dikutip dari Koran Lingkar Jateng.

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dr. Pujianto menegaskan sebanyak 80 persen pasien positif covid-19 sembuh karena berpikiran positif. Sebab, hal itu membuat imunitas atau daya tahan tubuh seseorang terjaga.

Baca Juga:
Tren Kasus Positif Covid-19 di Kudus Mulai Turun, Kesembuhan Meningkat

“Jadi kalau mengalami sesak, terus kami beri oksigen, itu juga tidak membuat sembuh. Karena 80% pasien sembuh karena pikiran positif. Jadi faktor utama untuk bisa sembuh bagi pasien dan agar tidak terpapar bagi masyarakat berada pada pikiran diri sendiri. Meski demikian, memakai masker saat berinteraksi juga harus menjadi hal utama,” tandasnya.(dit/lut)