Kenalkan Si Puber Alat Pemantau Kualitas Udara Mobile, Pertama di Indonesia

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengenalkan alat pendeteksi polusi udara bernama Si Puber (Sistem dan Instrumen Pemantauan Kualitas Udara Bergerak) di halaman Bali Kota Semarang, Sabtu (1/6). Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Kota Semarang menjadi yang pertama kali di Indonesia yang menerapkan alat pendeteksi polusi udara. Inovasi baru yang dikembangkan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) ini diberi nama Si Puber (Sistem dan Instrumen Pemantauan Kualitas Udara Bergerak).

Penerapan Si Puber di Ibu Kota Jawa Tengah ini sebagai bentuk kolaborasi antara BRIN, dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, dan Gojek.

Alat deteksi tersebut dipasang di kendaraan driver Gojek dan di armada Trans Semarang untuk memantau langsung kualitas udara di sekitar lokasi mereka beroperasi.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Koordinator Tim Peneliti DAS BRIN, Hunggul Yudono mengatakan, alat pendeteksi polusi udara ini terpasang di bagian depan kendaraan motor Gojek dan armada Trans Semarang.

“Ini kami berkolaborasi dengan Gojek dan Trans Semarang yang mobile berkeliling. Jadi kami mendeteksi lima partikel. Sehingga kita bisa mendapatkan gambaran kualitas udara di Kota Semarang, sampai malam di semua titik,” ujar Hunggul di Balai Kota Semarang, Sabtu (1/6/2024).

Ia lantas menjelaskan, sistem kerja alat ini yakni motor ojek online yang terpasang alat pendeteksi, saat bergerak akan terpantau melalui smartphone maupun website yang dikelola pemkot dan BRIN. Di titik lokasi driver berasal, maka bisa dipantau kualitas udaranya, seperti oksigen, karbon dioksida, dan sebagainya.

Png-20230831-120408-0000

Hunggul berharap dengan aplikasi ini bisa mengatasi kelemahan pemantau udara yang selama ini ada di satu titik. “Dengan aplikasi ini kami harap pemerintah bisa membuat kebijakan dengan mempertimbangkan analisis polusi udara,” papar dia.

“Ini persembahan dari BRIN untuk Wali Kota Semarang, dan ini pertama kalinya kami implementasi. Sekaligus melibatkan dari Gojek,” imbuhnya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi hasil riset yang dihasilkan para periset dan peneliti BRIN. Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita ini menyebut kolaborasi Pemkot Semarang dengan BRIN, dan Gojek ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan tentunya menjadi pendukung dalam membuat kebijakan.

“Kebetulan 20 Mei yang lalu telah diresmikan CWS (Co-Working Space) untuk BRIN dan juga kolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang. Tak hanya peresmian, tapi bagi saya juga harus ada keberlanjutan,” kata Mbak Ita.

Implementasi Si Puber, kata Mbak Ita, merupakan penerapan riset tentang pemantauan kualitas udara bergerak pertama di Indonesia.

“Ini kan sangat luar biasa, karena kita tahu kota-kota besar tingkat polusinya sangat tinggi. Sehingga dengan implementasi di armada Trans Semarang dan gojek atau ojek online, sembari jalan bisa mendeteksi emisi dengan smartphone,” terangnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps