Ketersediaan Bahan Pangan Jelang Ramadan di Kota Semarang Terbilang Aman

Lingkar.co – Menjelang bulan Ramadan tahun 2023, Pemerintah Kota Semarang adakan rapat koordinasi stabilisasi harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, rapat ini dilakukan secara ofline dengan mengudang seluruh pemangku wilayang di Kota Semarang.

“Saya minta untuk ofline, dengan mengundang Badan Pusat Statistik (BPS), Pertamina, Bulog, Bank Indonesia, untuk menyampaikan kondisi terkini, terkait dengan inflasi,” ujarnya.

Lanjutnya, pada rapat tersebut,BPS menyampaikan harus berhati-hati, terkait data inflasi tahun demi tahun, data yang di sampaikan di gabung dari bulan Maret 2022 hingga Maret 2023.

“Kenaikan harga ini, karena dipacu dengan bulan Ramadan, sehingga harus diwaspadi, barang apa saja yang berpotensi mengalami kenaikan,” tuturnya.

Ita mengatakan, dari harga pokok, akan diupdate ke dasboard yang ada, untuk diupdate secara berkala.

“Saya meminta dari TPID utama, untuk memonitor setiap hari,” ucapnya.

Dari 52 Pasar besar di Kota Semarang, Ita meminta untuk lurah sebagai pemangku wilayah turun ke lapangan, untuk menegcek harga-harga di pasar besar, yang sebagai barometer harga-harga bahan pokok di Kota Semarang.

“Komuditas yang harus diwaspadai, daging ayam, cabai dan beras, yang sebagai penyumbang inflasi terbesar,” ungkapnya.

Ita mengatakan, jika terjadi pelojakan harga di pasar, ia akan lakukan oprasi pasar, ditakutkan ada oknum yang mencoba untuk menimbun bahan-bahan pokok ini.

“Jika harga pasar naik, tim TPID harus turun. Jika ditemukan adanya penimbunan, Tim Satgas Pangan yang turun,” tegasnya.

Ita menambahkan, BUMP juga akan ikut menjaga ketersediaan bahan pangan di Kota Semarang. “Tidak hanya beras, minyak, gula, tetapi juga cabai dan tomat untuk dijaga,” imbuhnya.

Penulis : Alan Henry

Editor : Kharen Puja Risma