Berita  

Ketua DPRD Demak Ajak Warga Minimalisir Aksi Kejahatan

Ketua DPRD Demak Ajak Warga Minimalisir Aksi Kejahatan
POTRET: Ketua DPRD Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet. (Tangkapan Layar YouTube PAC ISNU Karanganyar Demak/Lingkar.co)

DEMAK, Lingkar.co – Jumlah kasus kriminalitas di Kabupaten Demak pada tahun 2022 meningkat sebesar 10 persen berbanding dengan tahun 2021. Ketua DPRD Demak Sri Fahrudin Bisri Slamet mengajak warga Demak untuk tetap waspada.

Berdasarkan data dari Polres Demak pada periode Januari hingga Agustus tahun 2021, terdapat 175 kasus kriminalitas di Demak. Sementara, pada periode Januari sampai Agustus tahun 2022 terdapat 192 kasus.

Dari kedua data tersebut, terdapat kenaikan setidaknya 10 persen dari tahun 2021 ke tahun 2022 atau sebanyak 17 kasus.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Demak Sri Fahrudin Bisri Slamet menilai, kriminalitas timbul karena adanya beberapa aspek seperti kemiskinan dan lingkungan.

“Artinya, ini bagaimana kemiskinan bisa ditekan dan semoga saja kriminalitas bisa ditekan. Yang kedua, terkait dengan kinerja dari kepolisian bagaimana untuk meminimalisir terkait dengan angka kejahatan pastinya,” ungkap Sri Fahrudin pada Rabu, 28 September 2022.

Lebih lanjut, Sri Fahrudin mengajak masyarakat untuk selalu waspada dan dapat bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam meminimalisir terjadinya tindak kejahatan.

“Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari kepolisian, melainkan sudah menjadi tanggung jawab bersama. Artinya, dari masyarakat pun harus waspada terkait dengan hal-hal yang membuat rawan terjadinya tindak kejahatan. Kemudian jalan-jalan di Demak untuk adanya penerangan yang cukup. Serta pemasangan CCTV juga bisa untuk menekan angka kriminalitas,” imbuh Ketua DPRD Demak.

Ketua DPRD Demak berharap kinerja dari kepolisian agar bisa lebih meningkat. Walaupun kinerja kepolisian sudah maksimal, namun perlu lebih maksimal lagi.

Ia pun mengatakan bahwa semua pihak harus mendukung kinerja Polri.

“Semoga tindak kriminal di Kabupaten Demak ini bisa ditekan seminimal mungkin. Untuk masyarakat harus waspada. Karena tindak kejahatan biasanya terjadi karena adanya kesempatan,” tandasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)