Ketua DPRD Kudus Minta Pengembangan Profesi Perawat Terus Dilakukan

dprd kudus
PERESMIAN: Ketua DPRD Kudus Masan (kiri kemeja putih) bersama Bupati Kudus HM. Hartopo saat menghadiri Peresmian Gedung KNC, Kamis (17/3). (Alifia Elsa Maulida/Lingkar.co)

KUDUS, Lingkar.co – Ketua DPRD Kudus Masan turut hadir dalam acara Peresmian Gedung Kudus Nursing Center (KNC) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Kudus, pada Kamis (17/3/2022) bertepatan dengan HUT PPNI ke-48.

Pihaknya mengapresiasi kegiatan tersebut dan memberikan selamat atas peresmian gedung baru KNC kepada Pengurus PPNI Kabupaten Kudus.

Dengan peresmian gedung KNC ini, Masan berharap agar gedung Kudus Nursing Center (KNC) dapat menjadi pusat pengembangan perawat di daerah. Masan meminta pengembangan profesi harus berlangsung secara terus menerus oleh perawat agar perawat tetap kompeten memberikan asuhan keperawatan kepada masyarakat, terutama dalam pengambilan keputusan klinis.

“Dengan peresmian gedung ini, semoga bisa menjadi pusat pengembangan perawat di daerah untuk meningkatkan kompetensi perawat. Dengan demikian, perawat bisa semakin setara dengan tenaga kesehatan lainnya,” kata Masan.

Tingkatkan Kapasitas Dewan, DPRD Kudus Gelar Workshop

Usai pelaksanaan peresmian yang dihadiri juga oleh Bupati Kudus, Ketua DPW PPNI Provinsi Jawa Tengah, Ketua Wantim DPW PPNI Provinsi Jawa Tengah, serta Plh. Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr. Andini Aridewi, lanjut dengan acara pembukaan MUSDA X DPD PPNI Kabupaten Kudus.

Dalam acara pembukaan ini, Masan berharap agar dapat menghasilkan program kerja yang mendukung peningkatan kompetensi dan peran perawat dalam pembangunan kesehatan.

“Saya berharap program kerja yang ada bisa meningkatkan kompetensi dan peran perawat,” tandasnya.

Dukung Program JKN, DPRD Kudus Terima Audiensi

Sementara itu, Ketua PPNI Kabupaten Kudus Masvan Yulianto mengatakan, tujuan pembangunan gedung KNC ini adalah untuk meningkatkan kompetensi teman-teman perawat dalam rangka memenuhi standar dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Selain pelayanan administrasi, tidak menutup kemungkinan gedung tersebut juga untuk melakukan uji kompetensi, yang pelaksanaannya setiap lima tahun sekali. Juga untuk kegiatan ilmiah, sekaligus tempat pelaksanaan seminar lainnya.

“Tidak menutup kemungkinan juga pemanfaatan gedung ini oleh instansi lain. Bersamaan dengan momentum HUT PPNI ke-48, saya berharap bisa menjadi momen kebangkitan para perawat untuk meningkatkan kompetensi dalam profesinya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Alifia Elsa Maulida – Lingkar.co)