Ketua DPRD Purworejo Dorong Generasi Milenial Jadi Motor Pertanian Modern

Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Tunaryo SSos saat berdiskusi dengan generasi milenial terkait pertanian. (dok Lukman Khakim)
Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Tunaryo SSos saat berdiskusi dengan generasi milenial terkait pertanian. (dok Lukman Khakim)

Lingkar.co – DPRD Kabupaten Purworejo menggelar kegiatan DPRD Menyapa, Kamis (14/08/2025) di kedai Kopi Pari Desa Gedong Kecamatan Kemiri, Purworejo. Bertajuk ‘Petani Millenial Penopang Ketahanan Pangan Lokal’ kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan anak-anak muda yang bergerak di bidang pertanian.

Kegiatan tersebut adalah sebuah inisiatif yang menjembatani komunikasi antara wakil rakyat dan generasi muda pelaku pertanian.

Acara yang digagas DPRD Purworejo ini bertujuan menguatkan peran petani muda dalam mewujudkan kemandirian pangan di era teknologi. Hadir sebagai narasumber, Ketua DPRD Purworejo Tunaryo, S.Sos., konten kreator sekaligus praktisi pertanian Dwi Setyo Rahadi (Hore Farm), serta konsultan pertanian lulusan Mikrobiologi UGM.Citra Adi.

HUT Kendal

Dari Sawah ke Gedung Dewan

Tunaryo, yang lahir dari keluarga petani, mengisahkan perjalanan hidupnya hingga dipercaya memimpin DPRD. Ia menegaskan bahwa pertanian masa kini memiliki prospek cerah karena modernisasi membuka peluang pasar yang lebih luas.

HUT Kendal

“Saya dulu juga petani. Teknologi sekarang mempermudah semua. Tinggal kemauan kita untuk berinovasi dan membangun jaringan pasar,” tegasnya.

Png-20230831-120408-0000

Hore Farm: Edukasi dan Kemitraan Lewat Digital

Dwi Setyo Rahadi berbagi kisah sukses membangun Hore Farm yang fokus pada pepaya California dan cabai. Lewat media sosial, ia tidak hanya memasarkan hasil panen, tetapi juga mengedukasi petani lain dan menjalin kemitraan dengan produsen besar.

“Media sosial itu bukan hanya untuk hiburan, tapi sarana belajar dan berbagi,” ujarnya.

Sentuhan Ilmu untuk Pertanian Berkelanjutan

Citra Adi menekankan pentingnya pengelolaan lahan berbasis data, pemilihan varietas unggul, serta penerapan teknologi mikrobiologi untuk mengatasi hama dan meningkatkan produktivitas.

“Petani milenial harus memadukan praktik lapangan dengan ilmu pengetahuan agar siap bersaing di level global,” jelasnya.

Tunaryo menutup dengan komitmen bahwa DPRD akan mengarahkan fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran untuk memperkuat kesejahteraan petani.
Ia berharap “DPRD Menyapa” menjadi awal sinergi berkelanjutan antara DPRD, pemerintah daerah, dan petani milenial dalam membangun sistem pertanian modern, tangguh, dan mandiri. ***

Penulis : Lukman Khakim

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps