JAKARTA, Lingkar.co – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah (Jateng) Masruhan Samsurie mengutuk keras penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Israel. Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapimnas PPP di Hotel Pullman Jakarta, Jumat (15/4/2022) malam.
Menurut Masruhan, penyerangan Israel ke Masjid Al-Aqsa sesaat setelah kaum muslimin selesai shalat jumat merupakan tindakan yang biadab.
“Kami mengutuk keras penyerbuan Israel di Masjid Al-Aqsa. Ini biadab,” kata Masruhan kepada Lingkar.co.
Baca Juga:
Rapimnas II PPP, Suharso Tekankan Keterwakilan Perempuan di Pemilu 2024
Disamping melakukan kekerasan kepada umat Islam, lanjutnya, Israel telah melakukan penistaan tempat ibadah dan bulan suci Ramadhan.
“Israel telah melakukan penistaan terhadap tempat ibadah, lagipula ini kan bulan suci ramadhan. Penyerbuan ini tak berperi kemanusiaan,” ujarnya.
Ketua DPW PPP Jateng tersebut mendorong kepada Pemerintah RI untuk segera mengambil sikap atas kebiadaban Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa.
“Saya mendorong kepada pemerintah pusat untuk segera mengambil sikap. Mengutuk perbuatan Israel di Masjid Al-Aqsa. Israel telah menginjak-injak kehormatan Masjid Al-Aqsa dan menistakan nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban dunia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Masruhan mengatakan bahwa sikap ini tak hanya sekedar membela umat Islam. Namun juga membela perjuangan bangsa Palestina yang terdiri dari banyak agama.
“Kita tidak sekedar membela umat islam tapi kita membela perjuangan Palestina yang terdiri dari banyak agama,” pungkasnya.
Polisi Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Puluhan Warga Palestina Terluka
Bentrokan terjadi di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/4/2022) antara polisi Israel dan warga Palestina. Menurut laporan tim medis sekurang-kurangnya 59 warga mengalami luka-luka.
Menurut laporan dari Wakaf Islam dari situsnya menyatakan bahwa polisi Israel menyerbu kawasan Masjid Al-Aqsa menjelang waktu subuh. Terdapat ribuan jemaah yang sedang berkumpul untuk melakukan shalat subuh di bulan suci ramadhan.
Kubu Israel mengatakan bahwa otoritas keamanan mereka telah mengumpulkan batu-batu untuk menghindari kekerasan.
“Polisi dipaksa masuk ke halaman untuk membubarkan kerumunan dan memindahkan batu-batu. Untuk mencegah kekerasan lebih lanjut,” melansir cuitan kementrian luar negeri Israel.
Baca Juga:
Penulis: Muhammad Nurseha
Editor: Muhammad Nurseha