“Pemerintah harus hadir dalam menjaga keberagamaan, cara pandang kehidupan, way of life sebagai penyeimbang dan melalui kewenangannya menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama menjadikan Kota Semarang rukun dan penuh toleransi,” ungkapnya.
Joko Santoso mengatakan, toleransi dan kerukunan yang tercita ini harus terus dijaga untuk memitigasi konflik sosial. Termasuk juga dalam pilihan politik di Pilwakot kali ini, masyarakat boleh berbeda pilihan namun harus saling menghormati.
“Terciptanya toleransi dalam sosial masyarakat setidaknya akan dapat menekan jumlah konflik warga, tidak perlu satu pilihan pilih nomor 2. Tidak masalah berbeda pendapat, asalkan tetap menjaga toleransi dan kebebasan berpendapat,” beber Joko Joss. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat