DEMAK, Lingkar.co – Sejumlah pedagang di Pasar Bintoro Demak, mengaku kurang setuju dengan adanya gerakan Jateng di Rumah Saja. Hal itu lantaran bisa membuat omset para pedagang menurun.
Salah satu pedagang Joko Wibowo (25), mengaku kurang setuju dengan gerakan Jateng di Rumah Saja, karena banyak yang harus berjualan.
“Kasihan, biasanya setiap hari bisa dapet penghasilan dari berdagang, kalo di rumahkan kan nggak ada penghasilannya,” katanya kepada Lingkar.co, Rabu (3/2/2021).

Menurut Joko, hal itu sangat berdampak bagi para pedagang, ditambah hari Sabtu dan Minggu Pasar Bintoro ramai didatangi pembeli.
“Harus ada solusinya, kalau cuma imbauan itu ga masuk, kita makan dari sehari-hari itu. Harapannya diberi bantuan kalau di rumahkan,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Purwadi (55), menurutnya, aturan itu kurang benar karena pada hari tersebut merupakan hari ramai orang ke pasar.
“Kalau memang mau di rumahkan, solusinya kasih uang, dua ratus misalnya. Kalau nggak dikasih bantuan itu kesannya menekan,” imbuhnya.
Selain itu, Eri (51) pedagang lainnya berharap, jangan dilakukan penutupan terhadap Pasar Bintoro.
“Kita sih berharap jangan ditutup, cukup dibatasi saja. Tapi kalau memang demi terlaksananya penanganan covid-19, tidak jadi masalah dan hanya cukup dua hari itu saja,” kata Eri. (dit/aji)