Kyai Merah dari Purworejo Turun ke Pati, Doakan Pati Mukti di Tengah Gejolak Politik

Kyai Merah (tengah) yang datang jauh-jauh dari Purworejo untuk melakukan agenda ziarah dan berdoa di depan Kantor Bupati Pati. (dok Lukman Khakim)
Kyai Merah (tengah) yang datang jauh-jauh dari Purworejo untuk melakukan agenda ziarah dan berdoa di depan Kantor Bupati Pati. (dok Lukman Khakim)

Lingkar.co – Situasi politik di Kabupaten Pati tengah memanas menyusul aksi unjuk rasa yang menuntut Bupati Sudewo mundur. Di tengah ketegangan itu, seorang ulama asal Purworejo, Jawa Tengah, KH Muh Edi Suryanto atau yang akrab disapa Kyai Merah, datang langsung ke Pati sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi daerah tersebut.

Kyai Merah memulai aksinya dengan berziarah ke makam para wali dan ulama di Pati serta sekitarnya. Dalam setiap ziarah, ia memanjatkan doa agar Kabupaten Pati menjadi daerah yang mukti—makmur, berkah, dan sejahtera bagi seluruh warganya.

“Kedatangan saya ini murni sebagai ikhtiar batin, agar Pati diberikan jalan terbaik. Saya berharap masyarakat tetap rukun dan para pemimpin mendapatkan petunjuk dalam mengambil keputusan,” ujar Kyai Merah, Kamis (14/8/2025).

HUT Kendal

Usai berziarah, Kyai muda yang nyentrik ini juga menyempatkan di keberbagai sudut Kabupaten Pati sebagai ikhtiar batiniah agar gejolak yang terjadi semakin mereda. “Dan tentunya ada solusi terbaik untuk seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Pati,” tandasnya.

Kehadirannya menjadi sorotan karena menempuh perjalanan ratusan kilometer dari Purworejo ke Pati di tengah situasi politik yang tidak menentu.

HUT Kendal

“Saya hadir dan berdialog langsung dengan masyarakat dari berbagai elemen di Kabupaten Pati. Meskipun upaya ini sangatlah kecil, namun ini sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian saya terhadap Kabupaten Pati yang kita bernaung di bawah bendera yang sama. Dengan pekikan slogan yang sama, NKRI Harga Mati,” katanya.

Png-20230831-120408-0000

Pihaknya menekankan, jangan mau di pecah belah, karena dalam situasi semacam ini sangat rentang disusupi untuk mengganggu stabilitas ekonomi, politik maupun hukum serta sosial. ***

Penulis : Lukman Khakim

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps