Launching S’MEDI dan SAMAWA, Pemkot Semarang Perkuat Transformasi Digital dan Akurasi Data

Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin saat menghadiri launching S'MEDI (Smart Manajemen Distribusi Internet) dan SAMAWA (Semua Data untuk Warga) di aula Balaikota Semarang. (dok Alan Henry)
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin saat menghadiri launching S'MEDI (Smart Manajemen Distribusi Internet) dan SAMAWA (Semua Data untuk Warga) di aula Balaikota Semarang. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang terus memperkuat transformasi digital melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), salah satunya dengan menerapkan sistem S’MEDI (Smart Manajemen Distribusi Internet) untuk mengelola penggunaan jaringan internet di lingkungan pemerintahan secara lebih efektif.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin dalam launching S’MEDI (Smart Manajemen Distribusi Internet) dan SAMAWA (Semua Data untuk Warga) di aula Balaikota Semarang pada Kamis (24/7/2025).

Iswar yang hadir mewakili Wali Kota, Agustina Wilujeng menerangkan bahwa kebijakan akan mudah dieksekusi jika ada integrasi data yang dilakukan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Jadi sekarang ada launching S’MEDI dan SAMAWA. Kebijakan akan mudah dieksekusi apabila didasarkan kepada data yang kita olah. Apalagi pemerintah sedang gencar melakukan pemersatuan data yang ada di semua lini, termasuk data kemiskinan, agar bisa memberikan kebijakan yang tepat sesuai kebutuhan,” tuturnya.

Iswar mengatakan biasanya dalam proses pembuatan sebuah kebijakan kerap terkendala data yang kurang akurat sehingga dirinya juga kerap secara berulang mengirimkan tim untuk memastikan kesesuaian data dan fakta lapangan.

“Kita berharap Semarang semakin tajam dan akurat dalam membuat kebijakan berdasarkan data yang lancar dan akurat. Ada kendala dalam membuat kebiijakan yang tepat sasaran jika data yang kita butuhkan tidak tersedia atau terhambat. Nah sistem yang kita launching ini mempermudah kita,” tuturnya.

Iswar berharap semua OPD di lingkungan Pemkot Semarang bisa memaksimalkan sistem yang sudah dilaunching ini agar setiap kebutuhan layanan masyarakat segera bisa dijawab.

“Mudah-mudahan dengan launching ini kita mampu melakukan upaya agar semua OPD bisa memasukkan data yang valid ke dalam sistem. Teman-teman Diskominfo sudah melakukan pelayanan untuk mempermudah masyarakat mengakses internet dengan berbagai fasilitas. selain itu, tata kelola pemerintahan bisa lebih efektif lagi dengan sistem S’MEDI ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto, menjelaskan bahwa kemajuan teknologi digital telah mendorong instansi pemerintah untuk terus beradaptasi, termasuk dalam hal distribusi dan penggunaan internet.

Namun, penggunaan internet yang luas dan tanpa pengawasan berpotensi menimbulkan penyalahgunaan, seperti akses terhadap konten yang tidak relevan, pemborosan bandwidth, hingga kebocoran data.

“S’MEDI hadir sebagai sistem yang mengintegrasikan monitoring dan pengendalian penggunaan internet agar lebih efisien, aman, dan produktif,” ujar Soenarto.

Sistem ini dirancang untuk memastikan jaringan internet di lingkungan Pemkot Semarang digunakan secara optimal sesuai kebutuhan kerja. Melalui pemantauan real-time, S’MEDI memungkinkan identifikasi terhadap pola penggunaan jaringan, deteksi aktivitas yang menyimpang, serta penerapan tindakan korektif.

Lebih dari itu, sistem ini juga mendukung pembatasan akses ke situs-situs yang tidak mendukung produktivitas kerja dan penyusunan laporan penggunaan secara periodik untuk keperluan evaluasi.

Kebijakan ini sejalan dengan visi pembangunan Kota Semarang sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Semarang Tahun 2021–2026, yaitu “Kota Semarang menjadi Pusat Ekonomi yang Maju, Berkeadilan Sosial, Lestari, dan Inklusif.”

Visi tersebut dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah, salah satunya adalah mewujudkan pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang berkualitas, bersih, inklusif, dan berbasis kota cerdas (smart city).

“Dengan jumlah perangkat dan pengguna internet yang terus bertambah akibat digitalisasi layanan, kami harus memastikan sistem manajemen jaringan ini bekerja secara akuntabel dan transparan,” imbuh Soenarto.

Implementasi S’MEDI diharapkan tidak hanya mengurangi risiko penyalahgunaan internet, tetapi juga mendorong budaya kerja yang efisien dan profesional di lingkungan Pemkot Semarang.

Hal ini menjadi bagian dari komitmen kota dalam memperkuat layanan publik berbasis teknologi yang mendukung pengambilan kebijakan berbasis data (data-driven government).

S’MEDI juga menjadi salah satu langkah konkret Pemkot dalam mengembangkan infrastruktur kota yang saling terhubung dan mendukung misi penguatan tata kelola pemerintahan yang dinamis dan bebas dari korupsi. (Adv)