Lingkar.co – Ketua Lazisnu Jawa Tengah, H. Muhammad Mahsun mengatakan, pihaknya menggandeng penyedia hewan kurban yang memiliki standar khusus untuk menjamin kualitas hewan kurban. Selain itu, pihaknya juga lebih aman karena ada garansi ganti baru untuk hewan yang sakit.
“Memang dari pengalaman bertahun-tahun, kita sudah ada kerja sama dengan beberapa pihak yang memang ada SOPnya,” kata Mahsun seusai seremonial penyembelihan hewan kurban di PWNU Jawa Tengah, Selasa (18/6/2024).
Sebab, menurutnya, banyak peternak yang tidak memiliki spesifikasi yang jelas tentang keunggulan hewan kurban yang dijual. Berbeda dengan penyedia hewan kurban yang tidak hanya memberikan varian harga saja. Lebih dari itu juga memiliki standar khusus sehingga memiliki kejelasan bobot dan perkiraan daging kurban dan terjamin kesehatannya
“Jadi 2 tahun ini ada kerja sama karena dituntut oleh partner. Jadi BPKH itu laporannya sangat rigit, foto, video, timbangannya juga real-time. Ini sangat bagus untuk diikuti,” jelasnya.
Kerja sama tersebut, lanjutnya, sengaja ditempuh karena ada beberapa mitra Lazisnu Jateng yang menentukan kebijakan berupa laporan spesifikasi hewan sampai pembagian di masyarakat.
“Ketika kita mendapatkan tugas dari beberapa pihak, contoh dari BPKH. Kan ada SOP-nya harga berapa beratnya berapa? Semua ditimbang, kesehatannya juga terjamin. Harus seperti itu,” paparnya.
Terkait garansi hewan kurban yang terbukti tidak sehat semisal kedapatan ada belatung atau penyakit di hati hewan, ia menyatakan bahwa jika hal itu sampai terjadi akan diganti berupa hewan kurban dengan spesifikasi ukuran dan harga yang sama
“Ya diganti. Kita minta diganti. Jadi ya risiko mereka kan. Kalau mengecewakan kan nanti gak mau lagi jadi partner,” ujarnya.
Mahsun melanjutkan, kelebihan dari pihak pemberi kurban berupa uang karena ada kerja sama yang mana penyedia hewan kurban memiliki standar khusus. Selain itu, hewan yang diserahkan kepada panitia juga berukuran sama sesuai standar nasional dari Lazisnu pusat.