Lingkar.co – Kelompok teater Lembah Manah dan Jangkar Bumi dinobatkan sebagai Teater Terbaik di ajang Festival Teater Pelajar (FTP) ke 14 tahun 2024.
Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Komunitas Teater Djarum dan didukung sepenuhnya oleh Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus.
Teater Lembah Manah dari MTSN 1 Kudus menjadi teater terbaik untuk kategori SMP sederajat. Sedangkan Teater Jangkar Bumi dari MA Qudsiyyah menjadi teater terbaik untuk kategori SMA sederajat.
Sebelumnya, sebanyak 41 kelompok teater dari tingkat SMP dan SMA telah berkompetisi sejak babak penyisihan pada tanggal 28 Oktober hingga 5 November 2024 lalu. Rinciannya, sebanyak 23 kelompok teater dari tingkat SMP dan 18 kelompok teater dari tingkat SMA.
Kemudian, 9 kelompok teater lolos ke babak final FTP ke 14 tahun 2024 yang diselenggarakan pada tanggal 13-15 Desember di GOR Kaliputu Kudus. Para finalis pun menunjukkan panggung terbaiknya selama babak final.
Tahun ini, FTP mengusung tema yang unik dan menggugah, yakni Realitas Mimpi-Mimpi. Tema ini membawa penonton menjelajahi batas tipis antara dunia nyata dan dunia mimpi, di mana logika bertemu dengan fantasi, dan realitas berkolaborasi dengan imajinasi.
Melalui pendekatan surealisme, para pelajar mengajak penonton untuk melihat mimpi bukan hanya sebagai pelarian, tetapi juga sebagai bagian dari realitas yang mampu menginspirasi dan memberikan dampak nyata dalam kehidupan.
Dalam ajang FTP ini, para juri menilai berdasarkan berbagai aspek, seperti penyutradaraan, pemeranan, artistik, dan inovasi-kreativitas.
Penampilan para pelajar ini dinilai secara langsung oleh para juri yang terdiri dari Rangga Riantiarno yang dikenal sebagai aktor, sutradara berbagai pementasan Teater Koma, Hanindawan selaku sutradara dan penulis lakon yang juga aktif selaku pemimpin teater Gidig Solo sejak sejak 1982 dan Dolfry Inda Suri selaku produser dan penulis lakon yang dikenal aktif sebagai produser Teater Keliling sejak 2012.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan, FTP kembali hadir di tahun 2024 dengan semangat baru yang begitu dinanti oleh para pelajar di Kudus. FTP tahun ini tidak hanya menjadi panggung pertunjukan seni, tetapi juga menjadi wadah emas bagi pelajar untuk menggali potensi dan mengembangkan bakat dalam seni teater.
“Kami berharap penampilan luar biasa dari para peserta tahun ini dapat menjadi inspirasi bagi pelajar lainnya untuk ikut berkontribusi dalam dunia seni pertunjukan. Semoga festival ini terus menjadi sumber kreativitas dan pertumbuhan bagi generasi muda di Kudus serta menciptakan dampak positif yang semakin luas bagi generasi muda,” ujarnya.
Asa Jatmiko selaku Pembina Komunitas Teater Djarum menambahkan, dalam festival ini, para pelajar diberi kesempatan untuk menyalurkan kreativitas mereka melalui seni teater yang ditampilkan. Mereka diajarkan untuk percaya diri tampil di depan penonton, menyampaikan ide-ide mereka, dan mengeksplorasi berbagai peran dengan mendalam.
“Dukungan aktif dari sekolah-sekolah peserta dalam FTP tahun ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap seni pertunjukan di kalangan pelajar. Hal ini memberikan harapan besar bahwa teater pelajar akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat Kudus,” tuturnya.
Rangga Riantiarno menyampaikan, para peserta FTP adalah generasi muda yang masih belia, namun telah bisa menampilkan bakat yang sangat luar biasa dalam bidang teater. Menurutnya, ini adalah bukti bahwa semangat dan dedikasi generasi muda terhadap seni pertunjukan di Indonesia sangat kuat.
“Senang sekali rasanya melihat penampilan dan antusiasme luar biasa dari para peserta Festival Teater Pelajar dengan membawa semangat yang sangat bergelora dan menunjukkan upaya yang luar biasa dalam usaha mereka untuk bertumbuh dalam dunia teater,” ungkapnya.
Sementara itu, Dolfry Inda Suri mengatakan bahwa pemilihan juara dalam FTP ini telah melewati proses penjurian yang ketat. Menurutnya, semua pertunjukan yang ditampilkan oleh para pelajar sangat memukau.
“Saya dari hari pertama sudah sangat takjub. Jadi sangat bingung untuk memilih juaranya, tapi siapa yang menjadi juara ini pasti yang terbaik,” ucapnya. (*)