Longsor di Majenang, Banser Tanggap Bencana Terjunkan 200 Relawan

Longsor di Majenang, Banser Tanggap Bencana Terjunkan 200 Relawan
Longsor di Majenang, Banser Tanggap Bencana Terjunkan 200 Relawan. Foto: istimewa

Lingkar.co , Satuan khusus Banser Tanggap Bencana (BAGANA) segera dikerahkan untuk ikut membantu evakuasi bersama BPBD, TNI-Polri dan relawan kebencanaan lintas organisasi.

Kepala Satuan Koordinator Wilayah (Kasatkorwil) Banser Jawa Tengah, M. Azil Maskur, menjelaskan bahwa dukungan Banser bukan hanya dari Cilacap, melainkan juga dari daerah-daerah sekitar. Diantaranya dari Wonosobo (6 orang), Kebumen, Jepara, Brebes (5 per shift), dan bahkan dari Bantul, DIY (2 personel) dikerahkan. Sedangkan dari Cilacap ada sekitar 200 personel Banser dikerahkan setiap hari.

“Ini bukan hanya soal membantu evakuasi, tapi soal hadir di kala saudara-saudara kita butuh pertolongan paling cepat,” kata Azil, Minggu (16/11/2025).

Sejak hari pertama bencana, Azil dan Kasatkorcab Banser Cilacap berkoordinasi langsung dengan Bupati Cilacap dan unsur Forkopimda. Mereka mengorganisir komando lapangan, mengarahkan rekannya, dan mengatur strategi evakuasi di medan yang sulit.

Banser, melalui BAGANA, ikut dalam misi menyisir area longsoran, mengevakuasi korban, dan menjaga komunikasi antara tim SAR, warga, dan instansi pemerintah. “Kami harus kerja keras, tapi juga sangat berhati-hati,” ujar salah satu relawan Banser di lokasi.

Beberapa fakta dan data terkini tentang longsor di Majenang, Cilacap antara lain;

  1. Longsor terjadi di malam hari, 13 November 2025, setelah hujan deras mengguyur wilayah Majenang.
  2. Titik terdampak berada di beberapa dusun: Cibeunying, Tarukahan, dan Cibuyut.
  3. Jumlah rumah yang tertimbun cukup besar: 12 rumah disebut rusak berat atau tertimbun longsor.
  4. Korban: menurut data sementara, ada 46 orang terdampak dan 23 orang dinyatakan selamat, 3 orang meninggal (pembaruan beberapa laporan menyebutkan hingga 11 orang meninggal; data masih dalam proses identifikasi).
  5. Sekitar 20 orang hilang / tertimbun dan masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
  6. Tantangan pencarian korban cukup besar: medan sulit, kontur tanah labil, hujan masih berpotensi terjadi.
  7. Respons dari BNPB sangat cepat: mengerahkan 512 personel gabungan (Basarnas, TNI-Polri, relawan) serta alat berat (sekitar 8 unit) dan anjing pelacak (K-9).
  8. Pos bantuan telah didirikan di lokasi: dapur umum, pos kesehatan, dan klaster kebencanaan sudah aktif melayani warga terdampak dan tim SAR.
  9. BPBD dan BNPB terus mengimbau warga di zona rawan untuk waspada potensi longsor susulan, apalagi dengan prakiraan hujan hingga Minggu 16 November 2025 di wilayah Majenang.
  10. Untuk pencarian, area dibagi menjadi 5 worksite (regu), agar proses pencarian bisa lebih terfokus dan cepat.

Penulis: Husni Muso