“Setiap relawan harus memiliki hati tulus dan tekat kuat untuk menolong sesama. Nilai-nilai kemanusiaan ini menjadi landasan dalam setiap tindakan di lapangan. Kita hadir bukan hanya untuk menolong, tetapi juga untuk memberikan harapan kepada mereka yang tertimpa musibah,” tandasnya.
Senada, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Razin (Gus Rozin) mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor dengan berbagai instansi terkait, baik pemerintah maupun swasta, utamanya dengan sesama cabang NU.
“Dari pengalaman kami setelah Konferensi Wilayah di Pekalongan, yang diikuti oleh banjir di Demak dan sekitarnya, kami melihat betapa pentingnya koordinasi yang solid. Ketika ada bencana, yang diutamakan adalah kemanusiaan. Jadi, LPBINU harus siap terjun, siapa pun yang memimpin,” tegasnya.
Gus Rozin juga mengingatkan bahwa misi relawan tidak sekadar hadir untuk masyarakat terdampak, tetapi juga sebagai bentuk komitmen menjaga keseimbangan alam.
“Kebencanaan sering terjadi akibat kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tangan manusia. Sebagai warga NU dan bangsa, kita juga punya kewajiban menjaga alam, agar keberadaannya tetap lestari untuk generasi berikutnya,” tuturnya.
Hadir dalam acara Apel Jambore Nasional Relawan LPBI NU, Ketua LPBI PBNU H Ace Hasan Syadzily, Kasatkornas Banser Gus Syafiq Syauqi, Pengurus PWNU Jateng beserta pengurus Lembaga PWNU Jateng, Rais Syuriyah PCNU Kendal beserta Lembaga PCNU Kendal dan Badan Otonomnya, BNPB Jawa Tengah, BPBD Jawa Tengah, Tagana Jawa Tengah dan Relawan lainnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat