JAKARTA, Lingkar.co – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengklaim, pembangunan tol laut era Jokowi telah menekan perbedaan harga bahan pokok antara Indonesia bagian barat dan timur sebesar 14,1 persen hingga 17,1 persen.
Selain menekan harga, program tersebut juga dinilai dapat meningkatkan perekonomian daerah, lantaran membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku industri besar maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah.
“Kapal-kapal (tol laut) ini juga digunakan untuk memanfaatkan muatan balik, dapat mengembangkan produk daerah termasuk UMKM. Sehingga UMKM daerah juga dapat berkembang. Hal ini dapat menggerakkan perekonomian setempat dan tentu saja mengurangi biaya logistik,” ucapnya dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat, Selasa (29/12).
Luhut menuturkan, pembangunan infrastruktur merupakan wujud penting transformasi ekonomi nasional. Dengan pembangunan infrastruktur, biaya logistik dapat ditekan dan Indonesia akan lebih kompetitif dalam hal investasi
“Oleh karena itu, pemerintah berupaya keras untuk mengurangi ongkos logistik agar daya saing. Jika investasi meningkat sejalan dengan pembangunan infrastruktur maka lapangan kerja pun akan meningkat,” imbuhnya.
Salah satu proyek infrastruktur yang telah diupayakan pemerintah, tutur Luhut, adalah lembah Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Menurutnya, Pelabuhan Patimban dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan, khususnya yang berada di sebelah timur Jakarta.
Sesuai arahan Presiden, rencananya pelabuhan tersebut akan disinergikan dengan pelabuhan Tanjung Priok dan diharapkan dapat meningkatkan potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang koridor utara Jawa.
Rencananya dua pelabuhan tersebut juga akan disinergikan dengan pelabuhan baru di daerah Banten sehingga akan dapat meningkatkan efisiensi waktu tempuh logistik nasional.
“At the end, kita bicara cost. Bagaimana kami membuat efisiensi. Dengan ini saya berharap masyarakat dapat turut mendukung program-program pembangunan infrastruktur di Indonesia,” pungkasnya. (ara/aji)
Baca Juga:
Vaksin Bukan Syarat Utama, Legislator: Pati Harus Berani Mulai PTM