Lingkar.co – Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blora, Setiyo Karminto mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga jarak aman kelistrikan. Hal itu menyusul maraknya permainan layang-layang udara di Jawa Tengah, khususnya di Blora.
Menurutnya, bahaya bermain layang-layang do dekat jaringan Listrik karena berpotensi bahaya kelistrikan.
“Dalam menjaga keandalan kelistrikan, kami mengharapkan partisipasi seluruh masyarakat pelanggan PLN Blora dan Cepu, menjaga jarak aman dari jaringan listrik PLN,” kata Setiyo saat dikonfirmasi Lingkar.co melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Selasa (22/8/2023).
“Dan penyebab yang akan mengganggu pendistribusianan listrik ke rumah-rumah warga, salah satunya adanya layang-layang. Layang-layang menyangkut di gardu atau jaringan listrik. Selain bisa membahayakan, juga mengganggu distribusi listrik,” terangnya.
Tak hanya itu, ia juga menilai, kesadaran masyarakat akan bahaya layang-layang masih sangat kurang. Ia menyebut gangguan kelistrikan akibat layang-layang bisa menyebabkan pemadaman.
“Layang-layang beserta benang yang putus bila tersangkut pada jaringan PLN, akan menyebabkan pemadaman aliran listrik, selain berpotensi juga tersengat aliran listrik,” ujarnya.
“Ada kalanya benang layangan diikat lalu ditinggal, tidak ada angin layangannya turun dan benangnya mengenai jaringan listrik, sehingga menimbulkan pemadaman di mana-mana,” bebernya.
Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat memiliki tempat yang jauh dari jaringan kelistrikan dalam bermain layang-layang.
“Kami tidak melarang bermain layang-layang, akan tetapi di sini perlu diingat juga bahwasannya bermain layangan harus melihat tempat dan lingkungannnya. Terlebih masih banyak kasus bermain layangan yang mengenai jaringan listrik,” tuturnya.
Sampai dengan saat ini, lanjutnya, sering kali ditemukan masyarakat maupun anak-anak yang bermain layang-layang di daerah permukiman padat penduduk, dan itu mengganggu masyarakat.
Sejalan dengan hal itu, dia mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang manfaat dan bahaya listrik agar tidak disepelekan masyarakat.
“Ini yang kami khawatirkan itu korsleting dan terjadi ledakan di permukiman padat penduduk. Dan PLN terus melakukan sosialisasi. Upaya-upaya ini terus dilakukan untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar masyarakat bisa merasa nyaman dan tenang dalam beraktivitas tanpa khawatir terjadi padam,” bebernya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemetaan lokasi bermain layang-layang terbanyak. Kemudian melakukan evaluasi lokasi mana yang sering terjadi gangguan penyulang akibat layang-layang.
“Setelah itu langsung kita eksekusi inspeksi jaringan, pembersihan sampah jaringan, giatkan penyebaran brosur, media sosial, sosialisasi langsung, dan pemasangan spanduk. Kami juga memohon dukungan penuh dari seluruh stakeholder untuk mendukung upaya kami ini,” jelasnya.
Selain layang-layang, ia juga menyoroti pemasangan bendera dan umbul-umbul di momentum bulan Kemerdekaan RI. Ia juga meminta masyarakat untuk memperhatikan lokasi yang tidak mengganggu jaringan kelistrikan.
“Di momentum Kemerdekaan ini masyarakat perlu hati-hati saat mau pasang pernak-pernik,” tandasnya.
“Jadi sesuai instruksi pusat, bahwa PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik andal di 1.305 lokasi peringatan hari ulang tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di seluruh penjuru tanah air. Guna menyukseskan perayaan tersebut, PLN telah memastikan kesiapan kelistrikan seluruh unit. Baik dari pembangkit, transmisi sampai dengan jaringan distribusi,” tandasnya. (*)
Penulis: Lilik Yuliantoro
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps