Mendikbudristek: Daerah PPKM Level 1-3 Boleh Melaksanakan PTM

Mendikbudristek Nadiem Makarim, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (24/8/2021). FOTO: Tangkap layar Youtube DPR RI/Lingkar.co
Mendikbudristek Nadiem Makarim, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (24/8/2021). FOTO: Tangkap layar Youtube DPR RI/Lingkar.co

JAKARTA, Lingkar.co – Sekolah yang berada dalam wilayah PPKM level 1, 2, dan 3, boleh menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim telah menyampaikan, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (24/8/2021).

Dalam rapat kerja di kanal Youtube DPR RI itu, Nadiem menyebut, ada enam poin yang menjadi dasar pelaksanaan PTM.

Salah satunya pembelajaran jarak jauh mengakibatkan anak kehilangan kesempatan belaja, kritisnya kondisi psikologis anak, dan adanya penurunan capaian belajar.

“Ini sudah terlalu lama, kondisi psikologis anak kita dan kognitif learning loss anak kita sudah terlalu kritis. Kita harus secepat mungkin membuka sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat,” jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan, banyak anak putus sekolah terlebih perempuan, juga adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.

PERATURAN SKB 4 MENTERI

Nadiem mengatakan, bahwa SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 Menteri telah disesuaikan kembali pada 4 Arpil 2021, dan aturan tersebut masih berlaku.

“SKB 4 Menteri tidak pernah berubah, namun satu saja, bahwa PPKM Lvl 4 itu tidak boleh menggelar pembelajaran tatap muka,” katanya.

Karena PPKM 1-3 boleh melakukan PTM terbatas, presentase sekolah di Indonesia yang bisa membuka pembelajaran tatap muka sekitar 63 persen.

“Jadi 63 persen sekolah kita sudah bisa membuka PTM, mungkin ini mengejutkan tapi ini adalah perjuangan kita,” ungkapnya.

Dalam SKB 4 menteri juga mencantumkan syarat pelaksanaan PTM pada PPKM Level 1-3, yakni tenaga pengajar atau guru harus sudah menerima vaksin.

“Berdasarkan SKB 4 Menteri, yang wajib tatap muka adalah sekolah di level 1-3 yang guru-gurunya sudah vaksin dengan lengkap,” tegasnya.*

Penulis : Rezanda Akbar D

Editor : M. Rain Daling