Menkes: Pemda Tidak Perlu Simpan Stok Vaksin, Tapi Langsung Disuntikkan

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. FOTO: Tangkap layar Youtube Kemenkes/Lingkar.co
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. FOTO: Tangkap layar Youtube Kemenkes/Lingkar.co

JAKARTA, Lingkar.co – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, meminta Pemerintah Daerah tidak menyimpan stok vaksin Covid-19.

Pernyataan Menkes itu, merespon adanya sebagian daerah yang menyuntikan vaksin setengah dari total dosis yang diterima.

Menkes Budi mengatakan, atas arahan Presiden Joko Widodo, Pemda tidak perlu menahan stok vaksin, karena akan pengaturan untuk pengiriman dosis selanjutnya.

“Jadi kalau kita bisa bilang ini sebagai suntikan dosis pertama maka lakukan sebagai suntikan dosis pertama semuanya,” kata Menkes dalam Konferensi Pers Update Ketersediaan Vaksin secara virtual, Selasa (24/8/2021).

“Kalau ini sebagai suntikan dosis kedua maka lakukan sebagai suntikan dosis kedua semuanya. Semua manajemen stoknya oleh Pemerintah Pusat,” sambungnya.

Selanjutnya, bagi daerah-daerah yang memang mengalami kekosongan stok vaksin Covid-19 bukan karena ditahan, lanjut Menkes, vaksin akan dikirimkan ke provinsi.

“Dari provinsi mungkin butuh satu hari dua hari untuk sampai ke kabupaten/kota,” ucapnya.

Kendati demikian kata Menkes Budi, ada juga vaksin yang tertahan sampai satu minggu dalam proses pendistribusiannya.

TIDAK USAH KHAWATIR

Menkes Budi mengimbau pemda tidak usah khawatir akan ketersediaan vaksin, karena pemerintah pusat akan mendistribusikan vaksin cukup banyak ke daerah.

“Jadi September ini saya rasa akan menjadi titik dimana kita akan dapat vaksin lebih banyak. Karenanya, rakyat Indonesia, pemerintah daerah tidak usah khawatir,” ujarnya.

Selain itu, untuk transparansi stok vaksin, masyarakat bisa melihatnya dalam website vaksin.kemkes.go.id.

“Terkait stok vaksin ini pemerintah telah membuat transparansi stok vaksin level nasional sampai ke level kabupaten/kota melalui website vaksin.kemkes.go.id,” ujarnya.

“Setiap orang dapat mengakses dan memantau stok vaksin yang ada di setiap daerah di Indonesia,” sambungnya. *

Penulis : M. Rain Daling

Editor : M. Rain Daling