JAKARTA, Lingkar.co – Pemerintah melanjutkan program bantuan kuota data internet dan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) Tahun 2021.
Kebijakan tersebut guna mendukung kegiatan masyarakat terutama siswa, mahasiswa, hingga pengajar dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pemberian bantuan kuota internet mulai September hingga November 2021.
Adapun rincian per bulannya, sebagai berikut:
- Siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mendapatkan 7 GB
- Siswa Pendidikan Dasar Menengah (dikdasmen) atau setara mendapat 10 GB
- Guru PAUD dan Dikdasmen atau setara mendapat 12 GB
- Pendidikan tinggi baik dosen maupun mahasiswa mendapat 15 GB.
“Pemberian bantuan mulai bulan September berdasarkan pada pembaruan data siswa dan mahasiswa,” kata Menkeu Sri, dalam keterangannya dikutip, Kamis (5/8/2021).
“Basis data awal yang terpakai sebelumnya, hingga sampai dengan pemberian kuota sampai dengan pertengahan tahun 2021, perlu untuk update dengan adanya tahun ajaran baru,” jelasnya lagi.
Estimasi penerima bantuan kuota internet sebanyak 1.529.949 siswa PAUD, 20.528.602 siswa dikdasmen, 1.560.073 guru PAUD dan dikdasmen, serta 3.272.620 dosen dan mahasiswa.
BANTUAN UKT MAHASISWA
Untuk bantuan UKT, sasarannya 310.508 mahasiswa dengan bantuan Rp2,4 juta per mahasiswa untuk satu semester ganjil tahun 2021-2022.
Menkeu Sri, mengatakan bantuan UKT bagi mahasiswa yang tidak atau belum menerima bantuan, seperti Kartu Indonesia Pintar atau Kartu Indonesia Kuliah.
“Penyaluran bantuan UKT mahasiswa melalui rekening perguruan tinggi,” ujarnya.
Dengan bantuan tersebut, Menku Sri, berharap mahasiswa yang orang tuanya mendapat tekanan ekonomi tidak “drop out”.
“Kita akan terus bersama-sama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk terus mendukung agar para siswa dan juga para pengajar tidak terdampak terlalu besar,” ujarnya.
Saat Peresmian Lanjutan Bantuan Kuota Internet dan Bantuan UKT secara daring, Rabu (4/8/2021), Menkeu Sri, mengatakan pandemi yang menyebabkan kegiatan belajar tatap muka belum bisa terlaksana.
“Pandemi menyebabkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka yang rencananya bulan Juli namun belum bisa terlaksana,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mendengar permasalahan ekonomi bagi keluarga terdampak pandemi Covid-19.
“Dan kita mendengar juga yang harus adalah potensi adanya mahasiswa yang rentan drop out karena ekonomi keluarga terdampak oleh Covid-19,” ujarnya.
Atas dasar itulah, kata dia, pemerintah melanjutkan program bantuan kuota data internet dan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) Tahun 2021.
Ia pun memastikan agar para siswa, mahasiswa dan tenaga pengajar tidak merasakan dampak terbesar dalam masa pandemi ini. *
Penulis : M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps