MTQ 2024 Tahun Politik, Gus Yasin Tak Ingin Ada Berita Negatif

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat membuka Pembinaan Kompetensi Dewan Hakim. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tahun 2024 bersamaan dengan tahun politik.

Oleh karena itu, ia tidak ingin ada berita negatif terkait prestasi kafilah.

“Tadi saya tegaskan untuk MTQ dan STQ jangan dibawa kemana-mana,” katanya.

Ia mengatakan itu saat membuka kegiatan Pembinaan Kompetensi Dewan Hakim di Hotel Metro, Rabu (1/3/2023)

“Murni apapun hasilnya, itu adalah hasil dari pelatihan para peserta, kafilah yang ikut dalam pelatihan, para peserta/kafilah yang ikut dalam MTQ di tahun 2024,” ujarnya

“Jadi tidak perlu dibawa kemana-mana. Kalau memang ada prestasi di sebuah provinsi, ayo kita dorong bersama,” ajaknya.

Png-20230831-120408-0000

Wakil Gubernur Jawa Tengah ini menuturkan, Kementerian Agama Republik Indonesia memilih Jateng menjadi provinsi kedua dalam penyelenggaraan Kegiatan Pembinaan Kompetensi Dewan Hakim MTQ, pertama Sulawesi Selatan.

Sebanyak 80 peserta dari Jawa Tengah mengikuti kegiatan tersebut secara langsung, sementara 420 peserta dari 30 provinsi di Indonesia hadir secara daring.

Dirinya pun menyambut positif upaya Kemenag dalam memberikan pembekalan bagi Dewan Hakim MTQ.

Pihaknya menilai, pembekalan itu sangat penting, tidak hanya karena kapasitas keilmuan tentang Al Qur’an, tapi juga untuk berdiskusi mengenai perkembangan zaman saat ini dengan pesan yang tertuang dalam Al Qur’an.

“Semua (dewan hakim) memiliki kemampuan. Semuanya menyajikan kemampuan yang baik. Akan tetapi memang, (kajian) Al-Qur’an ini tidak bisa berhenti,” tuturnya.

“Al Qur’an ini selalu banyak yang harus diteliti lagi, baik itu di zaman Nabi Muhammad, atau mungkin era yang saat ini berkembang,” paparnya.

Menurutnya, antar dewan hakim, bisa jadi memiliki pandangan luas dalam menafsirkan ayat Al-Qur’an.

Pandangan para dewan hakim itu, kata wagub, bisa didiskusikan bersama pada kegiatan pembinaan.

“Nah, ini nantinya saya berharap dari apa yang disajikan saat ini, diagendakan saat ini, untuk pelatihan, motivasi terhadap dewan hakim, seleksi terhadap dewan hakim, ini benar-benar nanti muncul kalau memang ada tafsir baru atau tafsir yang belum terungkap, ini didiskusikan lagi,” ucapnya.

“Nantinya ini akan menambah khazanah keislaman, bagaimana Al-Qur’an itu selaras dengan zaman dan seterusnya,” jelasnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *