Lingkar.co – Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarnegara mulai menerapkan sistem kartu penerima bantuan kepada korban atau penyintas terdampak bencana longsor Situkung, Pandanarum.
Kartu penerima bantuan tersebut digunakan sebagai alat validasi sekaligus pengecekan terkait kebutuhan yang telah didistribusikan kepada korban atau penyintas.
Wakorlap Pos PMI Banjarnegara Adhe Benny Araneta mengatakan, kartu penerima bantuan tersebut diharapkan menjadi sebuah media atau alat untuk mengontrol kebutuhan serta pelayanan yang telah dilakukan.
“Bukan berarti membuat ribet, namun diharapkan sesuai prosedur serta tertib dalam pelayanan sekaligus pelaporan serta menjaga kualitas pelayanan,” ajarnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/12/2025).
Lebih jauh Adhe juga menjelaskan, kartu penerima bantuan tersebut diisi berdasarkankan hasil assessment dilapangan dan ditindaklanjuti dengan distribusi barang bantuan yang langsung menyasar sesuai nama kepala keluarga.
“Langkah ini merupakan upaya agar bantuan tepat sasaran, tepat guna serta tepat manfaat sesuai permintaan dan tercatat serta tertempel pada lokasi tempat pengungsian,” paparnya.
Pihaknya juga menjelaskan, penerapan kartu penerima bantuan ini sudah dilakukan sejak satu pekan kemarin dan terbukti efektif untuk mengontrol keluar masuk barang di gudang logistik.
“Setiap barang yang didistribusikan, baik bahan makanan, atau perlengkapan lainya tercatat jelas, kapan, jumlahnya berapa, lokasi dimana, siapa petugasnya dalam kartu tersebut,” pungkas Adhe.
Terpisah, petugas assessment PMI Banjarnegara Intan Nurhalimah menjelaskan, hingga hari ini masih terjadi pergerakan atau perpindahan pengungsi sehingga muncul titik-titik lokasi pengungsian baru.
“Validasi assessment terus kita lakukan setiap hari untuk memastikan pergerakan serta perpindahan lokasi pengungsian baru tersebut,” ujarnya.
Intan mengaku mengalami kesulitan terkait perpindahan tersebut, dikarenakan warga yang pindah lokasi mengungsi tidak melapor ke posko Induk atau pos PMI yang diberi tugas untuk melakukan validasi assessment.
“Kami berharap, setiap ada pergerakan pengungsi dapat melapor sehingga dapat terdeteksi keberadaanya karena merujuk pada layanan distribusi bantuan,” paparnya.
Selain itu Pos lapangan PMI di Pandanarum juga telah membuka layanan hotline atau informasi yang dapat diakses oleh masyarakat melalui nomor WatshApp 085 702 019 210.
Nomor layanan hotline tersebut telah disebar luaskan dan ditempelkan di pos pos pengungsian serta lokasi strategis agar dapat digunakan oleh penyintas atau korban bencana bilamana membutuhkan informasi atau bantuan pelayanan. (*)








