PATI, Lingkar.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendesak agar pemerintah kabupaten (Pemkab) Pati mengevaluasi pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak belum lama ini.
Apalagi, pelaksanaan pesat demokarasi di tingkat desa tersebut memunculkan kerumunan atau pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang meningkatkan potensi penyebaran covid-19. Tak hanya itu, di beberapa desa juga terjadi bentrokan antarwarga.
Baca Juga:
Kerumunan dan Bentrokan Warnai Pilkades Serentak di Pati saat Pandemi
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Pati Warsiti mengakui, muncul sejumlah persoalan dalam pelaksanaan pilkades serentak. Seperti pelanggaran protokol kesehatan (prokes) hingga konflik antarmasyarakat.
“Semoga kekurangan-kekurangan yang terjadi di pilkades kemarin jadi bahan untuk evaluasi kedepan agar tidak terulang seperti kemarin,” tegasnya.
Baca Juga:
Jelang Pilkades Serentak, Polsek Pati Amankan Ratusan Botol Miras
Dalam penyelenggaraannya, lanjutnya, masyakarat terlalu antusias. Sehingga tak jarang mengabaikan protokol kesehatan.
“Meluapkan rasa pengen memberikan suara hatinya dalam memilih pimpinan dalam 6 tahun kedepan lebih kuat daripada rasa takut adanya pandemi,” tuturnya.
Ia pun menambahkan, jika terdapat masyarakat yang menumpuk dan melanggar protokol kesehatan itu di luar perkiraannya.(lam/lut)
Baca Juga:
Mengemas Kesederhanaan Petani Jadi Wisata Edukasi
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps