Nawal Arafah Taj Yasin: Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan Sangat Penting

Ketua Badan Kerjasama Organisasi dan Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Nur Arafah Taj Yasin. FOTO: Humas /Lingkar.co
Ketua Badan Kerjasama Organisasi dan Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Nur Arafah Taj Yasin. FOTO: Humas /Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Ketua Badan Kerjasama Organisasi dan Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Nur Arafah Taj Yasin, mengatakan pentingnya pendidikan bagi perempuan Indonesia.

Hal itu ia sampaikan pada Webinar Kebangsaan bertajuk “Perempuan Sebagai Agent of Change dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”, Kamis (19/8/2021).

Dia mengungkapkan, dengan kesetaraan pendidikan bagi perempuan Indonesia, dapat mengatasi permasalahan perempuan sejak episode kebangsaan selalu sama, yakni sebagai obyek.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Problem perempuan secara umum selalu sama atau tidak banyak perubahan dalam setiap episode Bangsa dari Era Kolonialisme, Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi,” ucapnya.

Ning Nawal, sapaan akrabnya, memaparkan, kondisi permasalahan wanita dulu hingga saat ini, adalah obyek KDRT, kemiskinan perempuan.

Kemudian, partisipasi politik perempuan rendah, terusir dari kendali pemerintahan, dan Pendidikan rendah (sebelum reformasi).

Png-20230831-120408-0000

Istri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen itu, mengatakan tantangan saat ini adalah mengubah posisi perempuan dari obyek menjadi subyek.

“Tantangan kita saat ini, adalah mengubah posisi obyek menjadi subyek, baik aktor perubahan dan pembangunan. Melalui kesetaraan pendidikan bagi perempuan Indonesia,” jelasnya.

Menurut Ning Nawal, kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan akan menjadi strategi pemberdayaan dan peningkatan peranan perempuan.

Hal itu, kata Ning Nawal, telah digagas oleh RA Kartini, dan pada Kongres Wanita I Tahun 1928.

“Pada pidato Siti Sundari menyatakan, tugas perempuan dalam membangun kebangsaan adalah menjadi guru yang mendidik anak-anaknya (dalam arti biologis dan sosial) untuk menjadi bangsa yang maju, atau menjadi ibu bangsa,” jelasnya.

Dengan begitu, dari kelayakan pendidikan akan berdampak pada kesetaraan bagi perempuan dalam bernegara.

“Wanita akan memperoleh kesempatan kerja yang layak, partisipasi perempuan dalam politik dan pembangunan akan meningkat, kemiskinan perempuan dapat menurun, kesehatan perempuan semakin membaik (AKI/AKB dapat turun). Bahkan perkawinan anak, kekerasan, perdagangan perempuan dapat dicegah,” pungkasnya.*

Baca Juga:
Akses Jalan ke Kampung Tambakrejo, Jadi Prioritas Pembangunan Tahun 2022

Penulis : Rezanda Akbar D

Editor : M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *