Pasar Wonodri Semarang Mulai Uji Coba Aplikasi Pedulilndungi

ILUSTRASI: Tampak depan Pasar Wonodri Semarang, Jawa Tengah. IST/LINGKAR.CO
ILUSTRASI: Tampak depan Pasar Wonodri Semarang, Jawa Tengah. IST/LINGKAR.CO

SEMARANG, Lingkar.co- Pemerintah mulai menerapkan uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi
untuk pengunjung pasar tradisional. Salah satunya, Pasar Wonodri Kota Semarang, Jateng.

Kepala Pasar Wonodri Kota Semarang, Ahmad Munif, mengatakan, mulai menerapkan uji coba pemakaian aplikasi PeduliLindungi.

Menurutnya, sejak Selasa (5/10/2021), pihaknya memberikan sosialisasi kepada pedagang dan pengunjung pasar, terkait penerapan aplikasi tersebut.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Hal itu menyusul Pasar Wonodri, masuk enam pasar tradisional di Indonesia yang akan uji coba pemakaian aplikasi tersebut.

“Pemilihan pasar ini langsung dari pemerintah pusat,” kata Munif. Rabu (6/10/2021).

Baca Juga:
PON XX Papua: Atlet Asal Semarang Sumbang 8 Medali hingga Hari Ke-4

Pihaknya, kata dia, mencatat ada sekira 773 pedagang yang berjualan di Pasar Wonodri.

Png-20230831-120408-0000

Dari jumlah tersebut, baru sekira 421 pedagang telah menerima vaksinasi Covid-19.

“Kami kemarin mengajukan kuota 500, ternyata ada yang sudah terjadwal vaksin pada RT masing-masing. Jadi ada 421 pedagang yang menerima vaksinasi, ” katanya,

TUNGGU INSTRUKSI

Munif mengatakan, untuk pelaksaan uji coba tersebut, pihaknya mulai mempersiapkan sarana dan prasarana, termasuk berkoordinasi dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang.

Menurutnya, penerapan uji coba menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Soalnya pihak kemenkes dan Kementerian Perdagangan akan melakukan peninjauan langsung terkait uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional,” jelasnya.

Dengan demikian, kata dia, pihak memberikan sosialisasi kepada pedagang yang belum menerima vaksinasi. Bahkan selama ini, rutin memeriksa pedagang dan pembeli melalui aplikasi PeduliLindungi.

“Mereka yang belum vaksin, bukan berarti tidak boleh masuk. Tapi kami beri sosialisasi yang terbaik. Secara rutin, kami cek pedagang dan pembeli melalui aplikasi itu. Cuma memang belum ada QR codenya, ” ungkapnya.

Munif menambahkan, kedepannya aplikasi ini akan merambah ke pasar rakyat atau tradisional lainnya. Hal itu memberikan rasa aman bagi pengunjung dan pedagang di tengah pandemi.*

Penulis : Tito Isna Utama

Editor : M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *