Site icon Lingkar.co

Pedagang Korban Kebakaran Pasar Johar MAJT Direlokasi ke Kanjengan

Pasar Johar

Para pedagang Pasar Johar Relokasi MAJT mencoba mengais sisa dagangan yang terbakar, Kamis (03/02). (Dinda Rahmasari/Lingkar.co)

SEMARANG, Lingkar.co – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang menyebut Pasar Kanjengan akan menjadi tempat relokasi baru bagi pedagang korban kebakaran Pasar Johar MAJT. Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan, relokasi tersebut akan rampung sebelum bulan Ramadan.

“Bulan Ramadan adalah waktu para pedagang kembali melapak karena untuk mendapat rezeki, mengingat kebutuhan masyarakat yang bertambah,” ujar Nurkholis, belum lama ini.

Dinas Perdagangan Kota Semarang sudah meninjau lokasi Pasar Kanjengan. Saat ini pihaknya tengah melakukan penyusunan site plan dan Detail Engineering Design (DED).

“Lokasi relokasi dipilih di bagian kosong dari luar bangunan Pasar Kanjengan dan bukan di dalam Pasar Kanjengan,” imbuhnya.

Pemkot Semarang Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran Relokasi Pasar Johar

Sebab sebagian besar korban dari kebakaran yang terjadi pada Rabu (2/2) adalah pedagang dasaran terbuka (DT). Para pedagang tersebut rencananya akan menempati Shopping Center Johar (SCJ) pada pertengahan tahun ini hingga selesainya renovasi.

“SCJ ini proses pelelangan dan yang menangani ini dari Dinas Penataan Ruang. Harapannya bulan Juni 2022 bisa menempati sana,” jelasnya.

Sebelum masuk ke tahap pembangunan, lanjutnya, Dinas Perdagangan akan memanggil perwakilan pedagang untuk berkomunikasi terkait rencana ini. Pihaknya akan mendengarkan tanggapan dari para pedagang.

Pedagang Relokasi Pasar Johar Semarang Butuh Bantuan Segera

“Jangan sampai nanti sudah Pemkot bangun dan tidak ada komunikasi, malah mereka tak mau menempati. Jangan sampai seperti itu,” ungkapnya.

Dia menuturkan, penempatan pedagang di Pasar Kanjengan ini juga sebagai upaya untuk mendorong mereka untuk menempati lapak yang sudah mereka dapatkan. Khususnya untuk pedagang yang mendapat jatah lapak di Pasar Kanjengan dan Pasar Johar bagian Selatan.

“Justru kebijakan dari Pak Wali, mengapa kami tempatkan di sana agar mendorong pedagang yang lain yang punya izin di sana untuk menempati. Dan di satu sisi, harapan lainnya jika nanti SCJ sudah selesai kalau boyongan tidak terlalu jauh,” katanya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Lingkar.co)

Exit mobile version