SEMARANG, Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera memberikan bantuan kepada korban kebakaran Pasar Johar Semarang yang terjadi pada Rabu (2/2) malam. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikannya saat jumpa pers di Lobi Kantor Wali Kota Semarang, Kamis (3/2).
Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu mengungkapkan, Kamis (3/2), pihaknya sudah rapat dengan perwakilan Bank Jateng. Pihaknya sudah menentukan beberapa alternatif bantuan.
Pertama, Bank Jateng setuju memberikan keringanan kepada korban kebakaran. “Mereka (Bank Jateng, Red) sudah setuju dan sekarang sedang membuat skema yang paling ringan untuk pedagang, misal bunga bank atau apa pun,” ujarnya.
Relokasi Pasar Johar Semarang Ludes Terbakar, Begini Nasib Pedagang di Sana
Selanjutnya, Pemkot Semarang juga akan melakukan relokasi dengan biaya tak terduga. Pihaknya sudah memiliki alternatif tempat untuk relokasi pedagang.
“Tapi nanti saya tanya ke Disdag (Dinas Perdagangan) berapa pedagang yang terdampak. Karena jumlah pedagang dan lapak berbeda. Kita juga lihat relokasi yang akan kita gunakan memungkinkan atau tidak,” jelasnya.
Pendataan Korban
Saat ini, Disdag Kota Semarang tengah melakukan pendataan korban kebakaran Pasar Johar Relokasi MAJT. Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan penyelidikan pemicu kebakaran tersebut.
Lebih lanjut, Hendi mengatakan, korban kebakaran akan mendapat prioritas untuk menempati Pasar Johar Cagar Budaya. Namun dengan mengklasifikasikan mereka masuk ke dalam kelompok mana.
“Kalau kelompok dasaran terbuka, mereka baru bisa masuk bulan Mei-Juni. Tapi kalau mereka sudah terdaftar di Johar Tengah, Utara, Kanjengan, hingga Alun-alun tentunya akan kami lakukan percepatan,” ungkapnya.
Tangis Pedagang Hiasi Penertiban PKL Liar di Kawasan Pasar Johar
Hendi menegaskan, pemberian bantuan ini tidak ada sangkut pautnya dengan pengundian lapak Pasar Johar Cagar Budaya. Sebab, pihaknya tengah berfokus pada penanganan bencana. “Jadi jangan menghubung-hubungkan karena terlalu sensitif,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Semarang Winarsono mengungkapkan blok yang terbakar yakni blok E dan F. “Yang terdapat E1 hingga E8 dan F1 hingga F2,” katanya.
Lebih lanjut, ia merincikan total kerugian berdasarkan data dari Disdag Kota Semarang. Adapun kerugian berupa bangunan bekisar hingga Rp 3,28 miliar. Sedangkan kerugian barang dagangan pedagang sekira Rp 7,8 miliar. “Sehingga total kerugian kurang lebih Rp 11,14 miliar,” pungkasnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Lingkar.co)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps