Lingkar.co – Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terbuka bagi partai lain untuk bergabung, termasuk PDIP.
Pernyatan tersebut ia sampaikan kepada Lingkar.co melalui pesan WhatsApp, Selasa (7/3/2023) malam.
“PPP, PAN dan Golkar sama-sama di KIB dan sama-sama terbuka menambah partai,” ucap pria yang akrab disapa Awiek, ini.
Juru Bicara (Jubir) PPP itu, mengatakan bahwa setiap partai dalam KIB, dipersilakan mengajak atau menerima partai lain yang ingin bergabung.
“Silakan saja tambah partai, sama-sama berkoalisi,” ucap Awiek.
Awiek mengatakan, saat ini belum ada koalisi yang pasti. Ia menilai, koalisi yang terbentuk hanya sebatas kesepakatan internal.
“Begini, koalisi hari ini itu belum ada yang pasti. Kenapa saya bilang begitu? (koalisi) hanya sebatas kesepakatan internal masing-masing koalisi,” jelasnya.
“Kepastian koalisi itu nanti kalau sudah daftar ke KPU,” sambung Wakil Ketua Badan Legislatif (Baleg) DPR RI, itu.
Oleh karena itu, kata Awiek, PPP membuka ruang komunikasi dengan partai diluar KIB, termasuk mengajak PDIP untuk bergabung.
“Kalau kemudian KIB berkoalisi dengan PDIP kan bisa juga, kan bukan poros baru tapi penguatan KIB, kan gitu,” kata Awiek.
Ia pun mengatakan, bahwa PPP dengan PDIP, punya catatan sejarah kerja sama dalam pemilu maupun pemerintahan.
Jika nanti PPP dan PDIP membangun kerja sama politik pada Pemilu 2024, kata Awiek, sama hal dengan cinta lama bersemi kembali (CLBK).
“Sudah saya katakan beberpa waktu lalu, PPP dengan PDIP itu CLBK (cinta lama bersemi kembali)” tuturnya.
Kala itu, Megawati Soekarnoputri, menjabat sebagai Presiden pada 2001-2004, menggantikan Abdurrahman Wahid.
Hamzah Haz, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PPP, jadi Wakil Presiden mendampingi Megawati.
“Kan dulu ada Mega-Hamzah, dan kita dua kali pada periode ini menjadi bagian koalisi bersama PDIP,” ucap Awiek.
“Jadi kerjasama PPP dengan PDIP itu hal yang biasa,” ucap Awiek.
Gus Romy dengan Hasto Bertemu
Lebih lanjut, Awiek, juga mengomentari pertemuan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy, dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
“Pertemuan sahabat lama, saya kira hal yang biasa saja,” ucap Awiek.
Dia mengatakan, pertemuan kedua sahabat lama itu atas inisiatif Gus Romy-sapaan akrab Muhammad Romahurmuziy.
“Ya sesama anak bangsa bertemu ya biasa saja, bagus-bagus saja. Apalagi PPP dengan PDIP kantornya bersebelahan dan bertetangga,” ucap Awiek.
Ia menilai, hal yang wajar jika pembicaraan kedua elit parpol tersebut, merembet ke arah politik.
“Ya namanya speak-speak politik kan bisa saja, tetapi itu kan bukan pengambilan keputusan,” ucap Awiek.
Sebagaimana diketahui, Gus Romy, bertemu dengan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, pada Rabu (1/3/2023).
Pertemuan tersebut, terlihat dari foto unggahan Gus Romy dalam akun Instagram pribadinya.
“PPP dan PDIP adalah partai yang sama-sama sudah genap berusia setengah abad,” tulis Gus Romy.
Ia pun menyebut, jika PPP dan PDIP telah melalui 10 pemilu dengan suka dan duka.
“10 pemilu sudah sama kita lalui dengan suka dan duka, baik dalam tekanan penguasa maupun kebebasan demokrasi,” tulis Gus Romy.
“Berbincang santai dengan Sekjen PDIP mas Hasto di kantornya, yang hanya bersebelahan tembok dengan kantor DPP PPP,” tulisnya lagi.*
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps