Lingkar.co – Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan diajarkan kepada semua siswa SMA sebagaimana tercantum di dalam Kurikulum 2013.
Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inonatif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan insan Indonesia produktif, kratif dan inovatif.
Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dirancang untuk membekali siswa agar mampu menemukan, membuat merancang ulang produk prakarya berupa kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan.
Siswa diharapkan mampu mengembangkan kreativitas melalui mencipta, merancang, memodifikasi dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar, kewirausahaan dan kearifan lokal.
Siswa meniru atau imitasi yaitu meniru gerakan secara terbimbing, siswa melakukan aktivitas atau gerakan termodifikasi.
Siswa dapat memodifikasi dan mengembangkan produk serta membuat produk yang memiliki nilai pada skala produk dengan menggunakan penumbuhan kreativitas dan mencintai budaya lokal.
Dengan mempelajari aspek kerajinan dapat digali potensi lokal dan seni terapan dan desain kekinian yang mampu memanfatkan dan menggali potensi sumber daya yang ada di wilayah daerah setempat.
Pada aspek rekayasa terkait dengan kemampuan merancang, merekontrksi dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari hari.
Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bahan pertimbangan profesional untuk terus meningkatkan kompetensi yang dimiliki.
Sumber daya manuisa di era perkembangan teknologi di Indonesia sangat potensial menggerakkan perekonomian .
Pada aspek budidaya adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam agar menjadi siswa yang berpikir sistematis berdasarkan potensi kearifan lokal.
Dengan melakukan budi daya akan dihasilkan pangan dalam jumlah yang cukup, berkualitas dan beragam.
Sehingga di masa yang akan datang negara kita dapat memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia sehingga ketahan pangan dapat terwujud.
Pada aspek pengolahan dengan berbagai teknik dasar proses pengolahan dan pengawetan dapat pengembangan siswa adalah menambah keanekaragaman makanan, memerikan nilai ekonomis dan timbul kesadaran pentingnya melakukan pengolahan pengawetan bahan pangan.
Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di negara kita perlu untuk diolah sehingga di masa yang akan datang dapat mempertahankan sumber daya alam lokal menjadi lebih inovaatif dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Implementasi pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) di sekolah , guru dapat memperkaya dan menyesuaikan dengan sumber daya yang ada, karakteristik dan kekhasan daerah sekolah sesuai dengan potensi siswa serta kebutuhan daerah.
Pelaksanan pembelajaran PKWU yang diterapkan di SMAN 12 Semarang pada aspek pengolahan untuk menyesuaikan dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah yang mana ada di wilayah pegunungan.
Banyak potensi sumber daya alam yang tersedia di bidang pertanian. Disisi lain siswa sebagai generasi penerus dimasa yang akan datang belum memiliki potensi kemampuan untuk mengolah. Untuk itu perlu diberikan pembekalan materi pengolahan sumber daya yang ada.
Sebagai contoh, pada aspek pengolahan pada kompetensi dasar pengolahan dan kewirausahaan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah.
Di wilayah Gunungpati banyak hasil pertanian nabati belum diketahui oleh siswa. Sebagai contoh bahan nabati yang mulai langka adalah bunga pepaya, bunga pisang (jantung pisang), bunga turi,pare, genjer dan masih banyak yang lainnya .
Siswa banyak yang belum mengetahui potensi sumber bahan makanan tersebut. Dengan pembelajaran PKWU siswa diajak mengolah bahan makanan yang menurut siswa tidak enak untuk di makan.
Setelah melakukan praktek memasak, siswa pada akhirnya mengetahui, mengenal dan mengolah bahan makanan tersebut dan laku dijual di lingkungan sekolah.
Dengan adanya praktek pengolahan sebagai salah satu kegiatan pembelajaran maka diharapkan pencapaian dan keberhasilan belajar siswa dapat memberikan bekal dikelak kemudian hari .
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran Prakarya dan kewirausahaan masuk dalam kegiatan pembelajaran antara lain
1) memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dalam pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar;
2) mengembangkan kreatifitas, pembaharuan dan inovasi siswa ;
3) mendorong tumbuhnya generasi yang akan datang yang mampu mengolah sumber daya alam yang mulai terlupakan;
4) dapat mengelola sumber daya alam dimasa yang akan datang sehingga ketahanan pangan dapat terjaga.
Dengan demikian keberadaan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dalam Kurikulum Merdeka sebagai mata pelajaran yang tepat bagi siswa sebagai generasi penerus dalam mengasah keterampilan yang dimiliki serta dapat memproduksi dan mengolah sumber daya lokal di lingkungan sekitar.
Sehingga setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah diharapkan siswa menjadi mandiri, memilki gaya saing, dan mampu berkolaborasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Penulis : Yekti Wikani
Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMAN 12 Semarang
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps