Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menargetkan kenaikan wisatawan sebanyak 8,5 persen pada libur Lebaran 2025.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan,melihat dari kunjungan libur Lebaran tahun lalu, kunjungan mencapai 405.039 wisatawan.
Dengan panjangnya masa libur Lebaran tahun ini, pihaknya optimistis bisa naik 8,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.
“Sekarang libur hampir 20 hari. Kami akan maksimal mendongkrak kunjungan wisatawan. Kami komunikasi dengan stakeholder, membangun jejaring, membuat promosi, paket bersama,” papar Wing Wiyarso, Kamis (27/3/2025).
Wing menyebut, beberapa destinasi wisata diperkirakan akan menjadi lumbung wisatawan ke Kota Semarang seperti Kota lama, Pantai Marina, Lawangsewu, Sam Poo Kong, Grand Maerokoco, dan Semarang Zoo.
Pada tahun lalu, Kota Lama sempat menduduki peringkat pertama top destinasi di Jawa Tengah dengan tingkat kunjungan 246.918 wisatawan.
Selain destinasi wisata favorit, menurut dia, atraksi wisata juga akan berpengaruh pada kunjungan wisatawan.
Pada sepekan Lebaran, ada sejumlah agenda antara lain Fest Sam Poo Kong, Event Kuliner Pulang Semarang di Metro Point Kota Lama.
Ada pula sejumlah event musik diantaranya di PRPP, Marina, dan Lawang Sewu, dan Semarang Zoo.
Semarang Zoo mengemas event Lebaran dengan Zooforian meliputi berbagai pertunjukan seni dan budaya.
“Untuk di UPTD Disbudpar, kami gelar penampilan seni dan budaya sepanjang libur Lebaran yaitu di Goa Kreo, Taman Lele dan Agro Sodong,” tambahnya.
Sementara, di publik area, pihaknya terbuka kepada para pegiat wisata untuk turut menyuguhkan atraksi mengisi libur Lebaran 2025.
“Ada beberapa mengajukan rekomendasi keramaian dan semoga ini menambah keramaian di Kota Semarang,” ucapnya.
Di sisi lain, Wing Wiyarso mengimbau kepada pelaku wisata untuk waspada terhadap bencana di tempat wisata.
Mengingat, hingga sekarang curah hujan masih cukup tinggi. Pihaknya telah melayangkan surat edaran agar pelaku wisata senantiasa waspada terhadap bencana di Semarang.
“Kami harap tidak timbul bencana. Para pengelola tempat wisata kami harap waspada dan peduli dengan lingkungan masing-masing,” pintanya.
Dia mendorong pengelolaan sampah dilakukan secara baik agar tidak sampai menimbulkan banjir di kawasan wisata. (Adv)