Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Rp 478 Juta untuk Korban Banjir Brebes

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana kunjungi lokasi pengungsian di Balai Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. (dok Pemprov Jateng) KENDAL, Radar Semarang—Banjir yang melanda Kendal mengakibatkan puluhan sekolah. Berdasarkan dari Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal , tercatat ada 42 sekolah diterpa banjir. Kepala Dinas Pendidikan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengungkap 42 sekolah tersebut terdiri dari enam SMP, 20 SD dan 16 TK dan KB. “Sedangkan untuk SMA dan SMK sederajat, wilayah Disdikbud Provinsi, jadi bukan kewenangan kami,” ujarnya, Selasa (21/1/2025). Akibat banjir, Ferinando mengaku telah membuat kebijakan dengan meliburkan seluruh sekolah di sepanjang Jalur Pantura Kendal. Terutama sekolah-sekolah yang terdampak banjir. “Kalau siswa berangkat, dipulangkan lebih awal pagi hari. Sebab sekolah tidak bisa aktivitas, kondisi kelas terendam banjir,” katanya. Beberapa sekolah di kecamatan yang terdampak parah, seperti di Kecamatan Kendal, Patebon, Brangsong, Cepiring, Rowosari dan Weleri. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, sejumlah sekolah mengalami kerusakan akibat terendam banjir. Bahkan beberapa ruang kelas terendam air hingga lebih dari 1,5 meter. Hal ini menyebabkan kerugian material serta mengganggu proses belajar siswa. "Sebagian sekolah terpaksa diliburkan karena air sudah menggenangi ruang kelas. Ini tujuannya untuk keselamatan siswa dan tenaga pendidik terjaga," jelas Ferinando. Diakuinya, meski tidak semua sekolah di Jalur Pantura Kendal terendam banjir, tapi kebijakan untuk meliburkan dan memulangkan siswa lebih awal adalah langkah antisipatif. Sebab banyak siswa dan guru yang rumahnya terendam banjir. “Bapak ibu guru yang kebanjiran kami beri dispensasi, supaya fokus untuk penanganan banjir di rumah atau lingkungan tempat tinggalnya masing-masing,” paparnya. Beberapa sekolah yang paling parah terdampak banjir, seperti SMPN 2 Patebon, di Desa Kebonharjo, banjir sampai setinggi 1,5 meter masuk ruang kelas. Selain itu, SMPN 2 Brangsong, SMP IT Ulul Albab Weleri, air masuk kelas setinggi 0,5 meter. Bahkan bangunan toilet mengalami longsor. “SMP NU 09 Rowosari air banjir 1,25 meter, semua ruangan, dan lumpur masuk,” tandasnya. Selain itu, SDN 4 Gempolsewu akibat luapan Sungai Kuto, sekolah mengalami banjir setinggi 0,5 meter. Terparah di wilayah Patebon, Banjir sampai setinggi 1-1,5 meter terjadi di SDN Kebonharjo. “Untuk wilayah Kendal kota rata-rata sekolah banjir setinggi 20-50 sentimeter,” imbuhnya. Upadate dampak banjir di Kendal ini akan kami laporkan secara berkala.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana kunjungi lokasi pengungsian di Balai Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. (dok Pemprov Jateng)

Lingkar.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah salurkan sejumlah kebutihan logistik kebencanaan bagi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Brebes.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyampaikan, nilai jumlah penyaluran bantuan mencapai Rp 478 juta.

Adapun nilai tersebut terdiri dari Dinas Sosial Jateng senilai Rp284 juta, Dinas Ketahanan Pangan Jateng senilai Rp120 juta, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng senilai Rp74 juta.

“Kami membawa makanan siap saji, beras, kasur lipat, tenda, selimut, dan lain lain,” kata Nana Sudjana, saat mengunjungi lokasi pengungsian di Balai Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes pada Selasa (21/1/2025).

Lanjutnya, dalam kunjungan tersebut, Nanan memastikan langsung kondisi layanan pemeriksaan kesehatan, hingga stok bahan pangan di dapur umum.

“Pengungsi di Desa Krasak masih ada 300-an orang. Sedangkan warga lainnya sudah mulai kembali ke rumah. Masyarakat ditampung di beberapa tempat selain di Balai Desa Krasak,” beber Nana.

Diketahui, intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (19/1) lalu mengakibatkan Sungai Pemali meluap, sehingga berdampak pada wilayah tersebut.

Adapun luapan tersebut, berdampak pada wilayah Kecamatan Jatibarang, Songgom, Larangan, Wanasari, Brebes, Bantarkawung, Tonjong, dan Salem. Banjir tersebut menggenangi ribuan rumah dengan ketinggian bervariasi dari 20 cm hingga 80 cm.

Selain membanjiri 5.011 unit rumah, banjir tersebut juga mengakibatkan fasilitas jembatan putus di Desa Karangjongkeng, Kecamatan Tonjong. Selain itu, area lahan pertanian yang terdampak banjir diperkirakan mencapai 95 hektar.

“Ada 33 sekolah yang terdampak. Saat ini kondisi airnya mulai surut, sebagian besar warga mulai kembali ke rumah,” kata Nana.

Dalam kesempatan tersebut, Nana meminta pemerintah daerah, provinsi, dan TNI/Polri melakukan upaya gotong royong pembersihan rumah-rumah.

“Kami dan relawan juga terus mengamati perkembangan terkait kondisi cuaca saat ini,” kata dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Supriyadi, menambahkan, pada mulanya ada 33 sekolah yang terdampak banjir. Namun, seiring perjalanan waktu, banjirnya sudah mulai surut. Diharapkan sekolah-sekolah tersebut bisa digunakan lagi.

Penulis : Alan Henry