Berita  

Pemudik Dari Kalimantan Kedapatan Membawa Satwa dan Tanaman Dilindungi, Petugas: Disita dan Dikembalikan

Pemudik dari Kalimantan Tengah tiba di Pelabuhan Kendal/Foto: Wahyudi
Pemudik dari Kalimantan Tengah tiba di Pelabuhan Kendal/Foto: Wahyudi

Lingkar.co – Gelombang mudik kedua jalur laut dari Kumai Kalimantan Tengah, tiba di Pelabuhan Tanjung, Kendal, Jawa Tengah, .kali ini petugas Balai Karantina Pertanian menemukan sejumlah satwa yang dilindungi yang dibawa oleh pemudik.

Ditemukan sejumlah satwa dan tanaman dilindungi yang dibawa pemudik dari  Kumai Kalimantan Tengah, seperti burung kucica kampung atau burung kacer, kura kura, ayam kalimantan, hingga tanaman kantong semar.

Kepala Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang, Turhadi mengatakan, sejumlah satwa dan tanaman yang dibawa pemudik itu, terdeteksi saat pemeriksaan menggunakan mobil layanan x-ray yang memiliki pendeteksi dengan gelombang cahaya.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Selain itu,  satwa yang dibawa pemudik ini tidak memiliki surat surat resmi serta ada tanaman kantong semar yang dilindungi.

Sementara ini, hasil temuan akan dikarantina dan diurus oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

“Kami dari Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang, tugas kami untuk melakukan razia para pemudik yang  kedapatan  membawa  binatang atau  tanaman yang dilindungi. Hari ini kami dapatkan  satwa langka  berupa   kura kura  ,burung , ayam kalimantan dan  tanaman kantong semar, nantinya akan dikarantina dulu dan akan dikembalikan ke  alamnya” jelas Turhadi, Selasa (18/4/2023).

Png-20230831-120408-0000

Sementara itu, Septiono, salah satu pemudik asal Banjarnegara mengaku, mendapat kura kura saat memancing di Kalimantan.

Selain satwa, rupanya perantau dari Kalimantan juga membawa tumbuhan kantong semar yang dilindungi.

Meski begitu, dengan jujur Septiono tidak tau jika satwa dan tumbuhan yang dia bawa, dilindungi dan dilarang oleh pihak berwenang.

“Saya tidak tahu kalau  ini  merupakan  hewan yang dilindungi , ini saya mancing dapat kura kura dari pada gak ada  yang merawat ditinggal mudik maka  saya bawa  mudik dan akan saya  tinggal di kampung rencananya tapi karena  ini dilindungi dan di minta  petugas ya saya berikan saja,” katanya.

Sedangkan Kepala UPTD Pelabuhan Kendal Jawa Tengah, Budi Sulistyanto mengatakan, gelombang arus mudik kedua di pelabuhan kendal ini lebih meningkat dibanding gelombang pertama.

Arus mudik kali ini mencapai 590 orang termasuk kru kapal. Menurutnya puncak arus mudik lebaran jalur laut di Pelabuhan Kendal, bakal melonjak pada jumat 21 April mendatang.

Adapun terkait temuan satwa dan tumbuhan dilindungi, pihaknya sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan BKSDA untuk tindak lanjutnya.

“Hari ini merupakan  mudik tahab dua  tahap satu kemarin ada  512 penumpang sekarang meningkat ada  590 penumpang, puncaknya  tanggal 20, kemungkinan penumpang lebih banyak lagi”. Kata budi

Adanya lonjakan pemudik jalur laut pada 21 April mendatang, pihak pelabuhan dan petugas menghimbau agar para pemudik tetap waspada dan berhati hati terhadap barang bawaan.

Selain itu, para pemudik dilarang membawa satwa tanpa surat surat resmi, lantaran hal itu merupakan suatu hal yang ilegal.

Penulis : Wahyudi

Editor : Kharen Puja Risma

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *