Penduduk Miskin Jateng Masih 4,11 Juta Orang

Infografis. BPS Prov Jateng/Lingkar.co
Infografis. BPS Prov Jateng/Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (BPS Jateng), merilis jumlah  persentase penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Berdasarkan data yang dari BPS Jateng, Kamis (15/7/2021), persentase penduduk miskin di Jateng, mengalami penurunan 0,05 persen poin, atau, dari 11,84 persen pada September 2020, menjadi 11,79 persen pada Maret 2021,

Secara nominal, Kepala BPS Jateng, Sentot Bangun Widoyono, menyebutkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sebanyak 4,11 juta orang. Atau turun 10,2 ribu orang dibanding September 2020 sebanyak 4,12 juta orang.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pada kelompok yang mendekati miskin,” sebut Sentot, dalam rilisnya.

Secara umum, persentase kemiskinan di Jateng, periode 2011-2021 mengalami fluktuasi dengan tren menurun.

Kenaikan terjadi pada September 2011, Maret 2014, Maret 2015, Maret 2020, dan September 2020. Sementara kondisi pada waktu lainnya selalu mencatat penurunan.

Png-20230831-120408-0000

Bahkan kata Sentot, Jateng mengalami penurunan persentase penduduk miskin pada kurun Maret 2016-September 2019.

Pandemi Covid-19 yang mulai awal tahun 2020, berpengaruh terhadap angka kemiskinan. Terlihat dari kenaikan tingkat kemiskinan pada periode Maret 2020 sebesar 11,41 persen, selanjutnya September 2020 sebanyak 11,84 persen.

“Namun pada  Maret 2021 tren kemiskinan dapat kembali turun,” kata Sentot.

Sedangkan untuk klasifikasi penduduk miskin di Jawa Tengah pada Maret 2021 terdiri dari; sangat miskin 3,76 persen, miskin 8,02 persen, hampir miskin 8,77 persen, rentan miskin dan lainnya 18,14 persen, dan tidak miskin 61,31 persen.

PENURUNAN KEMISKINAN JATENG DIBANDING ANGKA NASIONAL

Dalam rilisnya, Sentot, membandingkan persentase penurunan kemiskinan Jateng dengan angka nasional yang juga terjadi penurunan persentase pada angka nasional 0,05 persen poin, atau sama dengan penurunan di Jawa Tengah.

Jika di Jawa Tengah terjadi penurunan jumlah penduduk miskin hingga 10,2 ribu orang, maka nasional mengalami penurunan jumlah warga miskin sebesar 6,92 juta orang.

“Tentunya merupakan sumbangan yang baik dari Jawa Tengah dalam menurunkan angka kemiskinan nasional,” tuturnya.

Sentot menilai program bantuan sosial, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, sangat membantu penduduk miskin pada masa pandemi. Terutama penduduk pada lapisan bawah sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskinan. *

Penulis : M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *