Ahli: Penurunan Tanah 10 Cm Per Tahun di Pesisir Utara Jateng

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat bertemu dengan ahli Geodesi ITB Bandung, Heri Andreas, di rumah dinas Puri Gedeh, Rabu (1/9/2021). FOTO: Humas/Lingkar.co
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat bertemu dengan ahli Geodesi ITB Bandung, Heri Andreas, di rumah dinas Puri Gedeh, Rabu (1/9/2021). FOTO: Humas/Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Para peneliti Geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, memaparkan penyebab banjir rob pada pesisir utara Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Seorang ahli Geodesi ITB, Heri Andreas, mengatakan, penyebab banjir rob karena penurunan tanah cukup tinggi yang diperkirakan mencapai 10 sentimeter (cm) per tahun.

Sementara untuk penanganannya kata Heri, membutuhkan waktu selama 10 tahun.

“Penanganan rob dan banjir karena penurunan tanah ini bukan persoalan yang mudah. Hitungan paling cepat sekira 10 tahun, Karena itu waktu yang ideal untuk pembenahan,” paparnya, kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di rumah dinas gubernur, Rabu (1/9/2021).

Alangkah bagusnya kata Heri, penanganan pengikisan tanah tersebut, dilakukan mulai sekarang. Sehingga hasilnya akan terlihat dalam 10 tahun.

Ia menyebutkan, langkah cepat untuk mencegah pengikisan tanah, yakni dengan pengurangan eksploitasi air tanah.

“Caranya sudah ada, yakni mulai pengurangan eksploitasi air tanah. Tanggul itu solusi jangka pendek. Solusi jangka panjangnya dengan land and water management,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengaku, penanganan rob dan banjir pada wilayahnya bukan persoalan yang mudah. Sehingga, masukan dari para ahli sangat dibutuhkan agar penanganan berjalan sesuai harapan.

“Saya senang atas masukan-masukannya. Saya sangat berharap ada rekomendasi langkahnya seperti apa, roadmap-nya seperti apa. Agar penanganan ini berdasarkan data keilmuan,” kata Ganjar.*

Baca Juga:
Pandemi Tak Dijadikan Alasan Bagi Siswa SD Birul Walidain Torehkan Prestasi

Penulis : Rezanda Akbar D

Editor: M. Rain Daling